Demo 25 Agustus
Demo DPR Berujung Duka, Affan Kurniawan, Driver Ojol Tewas Terlindas Kendaraan Taktis Polisi
Affan Kurniawan, driver ojol, tewas tragis usai diduga terlindas rantis Brimob saat kericuhan demo di Pejompongan, Jakarta Pusat.
TRIBUNGORONTALO.COM -- Kericuhan aksi demonstrasi di sekitar Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam, memakan korban jiwa.
Seorang driver ojek online (ojol) dilaporkan tewas usai diduga tertabrak dan terlindas kendaraan taktis (rantis) milik aparat kepolisian di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Peristiwa tragis itu terekam dalam sejumlah video amatir yang beredar di media sosial.
Dalam rekaman terlihat massa berlarian ketika mobil taktis melaju kencang untuk membubarkan kerumunan.
Namun, nahas seorang pengemudi ojol yang berada di lokasi justru tersungkur dan akhirnya tergilas kendaraan tersebut.
Baca juga: Resmi! Pengumuman PPPK Paruh Waktu 2025 Sudah Keluar, Begini Cara Cek Formasinya di Situs Resmi BKN
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pelni, namun nyawanya tidak tertolong.
Hingga kini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait insiden yang memicu gelombang reaksi publik tersebut.
Ojol ini belum diketahui identitasnya, hanya saja beredar kabar namanya Affan Kurniawan.
Seorang driver ojol muda berusia 21 tahun.
Pria yang lahir pada 18 Juli 2004 ini beralamat di Jalan Semangka III, Kelurahan Jatipulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.
Detik-detik Affan ditabrak kendaraan taktis milik Brimob ini pun viral di media sosial.
Baca juga: GORONTALO TERPOPULER: 25 Pengendara Terjaring Operasi Satlantas-Pemprov Perketat Syarat Bantuan UMKM
Kendaraan taktis milik brimob ini adalah kendaraan yang dilapisi dengan baja untuk menjalankan operasi khusus baik pengamanan unjuk rasa, penanggulangan kerusuhan, maupun misi antiteror.
Karena terbuat dari baja sehingga bobot dari kendaraan taktis ini mencapai 10-12 ton yang bisa dinaiki oleh 10-12 personel bersenjata lengkap.
Sedangkan berat mobil pada umumnya hanya 1-2 ton.
Meski berfungsi sebagai sarana pengamanan, penggunaan kendaraan taktis Brimob kerap menuai kritik.
Hal ini terutama terjadi saat rantis dianggap digunakan secara berlebihan dalam membubarkan demonstrasi.
Beberapa insiden yang melibatkan rantis seperti kecelakaan atau menabrak warga sipil langsung memicu perhatian publik karena daya rusaknya yang besar.
Jika kendaraan taktis ini menabrak orang, dampaknya bisa sangat fatal mengingat bobot dan desainnya yang memang berbeda jauh dari kendaraan biasa.
Korban kemungkinan besar akan mengalami luka parah, patah tulang, cedera kepala hingga meninggal dunia.
Baca juga: Bukan KTP, Sistem Baru Pembelian Elpiji 3 Kg Mulai 2026 pakai NIK
Hal itulah yang dirasakan Affan Kurniawan.
Bagi rekan-rekan sesama ojol, Affan dikenal ramah dan mudah bergaul.
Ia sering membantu sesama driver, terutama ketika ada yang kesulitan mendapatkan orderan.
Sejumlah tetangga bahkan menyebut Affan sebagai pribadi yang baik dan jarang mengeluh meski pekerjaannya penuh tantangan.
Kepergiannya secara tragis setelah terlindas kendaraan taktis Brimob pada Kamis malam (28/8/2025) meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga tetapi juga komunitas driver ojol.
Banyak rekan sejawat yang menyampaikan belasungkawa melalui media sosial, sembari menuntut keadilan atas insiden yang menimpa almarhum. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/driver-muda.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.