Lifestyle
Terlalu Lama Duduk di Belakang Meja? Hati-hati, Ini Kondisi Kesehatan yang Harus Kamu Alami
Penelitian ungkap bahwa duduk terlalu lama di belakang meja bisa picu obesitas hingga gangguan jantung, bahkan pada orang muda yang aktif berolahraga.
Namun, aktivitas fisik dengan intensitas tinggi mampu menekan lonjakan tersebut.
Orang yang berolahraga berat sekitar 30 menit per hari memiliki nilai BMI dan rasio kolesterol serupa dengan mereka yang lebih muda 5–10 tahun dan jarang duduk.
Baca juga: Kemenag Resmi Izinkan Umrah Mandiri Tanpa Travel! Begini Cara, Syarat hingga Estimasi Biayanya
Pada pasangan kembar, mereka yang duduk lebih sedikit dan beraktivitas lebih keras selalu menunjukkan profil kolesterol yang lebih sehat.
Menariknya, penelitian ini juga membagi peserta dalam dua kategori: Active Replacers yang mengganti sebagian waktu duduk dengan aktivitas intens, dan Active Compensators yang tetap duduk lama tapi berusaha menebusnya lewat olahraga berat.
Hasilnya, setiap satu jam duduk per minggu yang diganti dengan enam menit olahraga intens, seperti berlari cepat atau bersepeda dengan kecepatan tinggi, sudah menunjukkan dampak nyata pada kesehatan metabolik.
Peneliti kemudian membagi peserta ke dalam dua kelompok: Active Replacers mereka yang mengganti sebagian waktu duduk dengan olahraga berat.
Active Compensators mereka yang tetap banyak duduk, tetapi mencoba menebusnya dengan olahraga intens.
Dari hasil perhitungan, setiap satu jam duduk per minggu yang digantikan dengan enam menit olahraga intens, seperti lari cepat atau bersepeda dengan kecepatan tinggi, sudah memberi perubahan nyata pada kesehatan metabolik.
Ada hukum “hasil yang menurun” (law of diminishing returns): semakin banyak olahraga intens yang dilakukan memang memberi manfaat besar di awal, tetapi efek tambahannya menurun setelah titik tertentu.
Artinya, semakin sering berolahraga berat bisa mengimbangi efek duduk lama sampai batas tertentu.
Namun mengurangi waktu duduk tetap menjadi faktor paling penting untuk menjaga kesehatan jantung dan metabolisme.
Pedoman kesehatan publik saat ini menyarankan 150 menit olahraga sedang atau 75 menit olahraga berat per minggu.
Namun, studi ini menegaskan bahwa intensitas juga berperan besar: olahraga berat memberi dampak lebih kuat terhadap kolesterol dan risiko metabolik dibanding aktivitas sedang.
Baca juga: Perang Akhir Bulan! Indomaret dan Alfamart Beri Harga Produk Serba Rp5.000 Mulai 29 Oktober 2025
Batasan dan Catatan Studi Tentu saja, penelitian ini memiliki keterbatasan.
BMI dan rasio TC/HDL hanyalah indikator awal, bukan diagnosis penyakit.
| Jarang Diketahui! Sampo Bayi Ternyata Ampuh Bersihkan Barang-Barang Ini di Rumah, Ini Caranya |
|
|---|
| Jangan Asal Klik! Kenali 7 Modus Penipuan dari WhatsApp yang Bisa Mencuri Data Anda |
|
|---|
| Waspada! 8 Alat Elektronik di Rumah Ini Diam-diam Bikin Tagihan Listrik Membengkak, Cek Daftarnya |
|
|---|
| Pemilik Mobil atau Motor Wajib Tahu! Begini Cara Blokir STNK Lama untuk Hindari Pajak Berlapis |
|
|---|
| Anak Tak Bisa Lepas dari HP? Coba 6 Cara Ini, Nomor 4 Paling Ampuh Bikin Mereka Lupa Main Gadget! |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/orang-lelah-duduk.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.