Kasus RS Swasta Gorontalo

Diduga Tolak Pasien Kritis, RS Swasta di Gorontalo Terancam Ditutup Wali Kota Adhan Dambea

Kasus buruknya pelayanan kesehatan di Kota Gorontalo kembali terjadi. Kali ini diduga dilakukan oleh sebuah rumah sakit swasta. 

Editor: Wawan Akuba
Kolase TribunGorontalo.com
BLUNDER KESEHATAN -- Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea marah besar ke sebuah rs Swasta di Gorontalo. 

"Insa allah besok akan menyurat langsung ke Multazam," ucapnya. 

Hingga berita ini dimuat, TribunGorontalo.com berupaya mengonfirmasi kasus ini ke pihak rumah sakit tersebut. 

Kepala Puskesmas Sipatana Dicopot

Adhan Dambea diketahui telah menginstruksikan pencopotan Kepala Puskesmas (Kapus) Sipatana, Rita Bambang dari jabatannya.

Hal itu lantaran kasus yang baru-baru ini ramai terkait 'hilangnya' mobil ambulans dari rumah sakit.

Bukan hilang dicuri, melainkan penggunaanya disebut-sebut tak sesuai peruntukan.

Gara-gara itu, seorang warga Kecamatan Sipatana sampai kehilangan nyawa.

Hal itu lantaran ambulans tak hadir di masa-masa kritis sang pasien menahan sakit.

Belakangan diketahui ambulans rupanya digunakan oleh pihak puskes untuk transportasi menuju lokasi olahraga voli.

Bukannya menunda pertandingan voli tersebut, kepala puskes malah disebut-sebut meminta agar sang pasien kritis menunggu. 

"Kan kami juga tidak lama. Cuma satu jam itu bermain," kata kapuskes yang lantar menimbulkan kemarahan publik. 

Karena itu, kapuskes pun resmi dicopot dari jabatannya. Hingga kini, belum diketahui pengganti otoritas tertinggi di puskes tersebut. 

"Kepala puskes tidak menyediakan mobil, saya nonjobkan," katanya. 

(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved