Kasus Puskes Sipatana

Sopir Ambulans Pentingkan Main Voli, Lurah Septian Duto Kecewa Berat: Pelayanan Itu Prioritas

Polemik pelayanan kesehatan di Kota Gorontalo mencuat setelah seorang warga meninggal dunia karena tak segera mendapatkan pelayanan darurat.

Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga
KECEWA BERAT — Lurah Molosipat U, Septian Z Duto, Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Rabu (19/11/2025). Septian meluapkan kekecewaannya perihal pelayanan Puskesmas Sipatana. (Sumber foto: TribunGorontalo.com/Jefri Potabuga) 

TRIBUNGORONTALO.COM – Polemik pelayanan kesehatan di Kota Gorontalo mencuat setelah seorang warga meninggal dunia karena tak segera mendapatkan pelayanan darurat.

Sopir ambulans Puskesmas Sipatana menjadi 'kambing hitam' akibat tak sempat melayani warga yang sedang sakit.

Lurah Molosipat U, Septian Duto, mengaku kecewa berat atas insiden tersebut.

Pasalnya, sopir ambulans justru dianggap lebih mementingkan permainan voli.

Ia menegaskan pelayanan kesehatan seharusnya menjadi prioritas utama, bukan kegiatan seremonial olahraga.

Laporan Warga Sakit

Tepat pada Selasa (18/11/2025), Septian menerima laporan bahwa salah satu warganya mengalami sesak napas dan harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan.

Meski sedang dalam perjalanan menuju rapat, ia tetap memantau kondisi wilayah sebagaimana tugasnya sebagai lurah.

“Saya tetap monitor karena ada laporan warga sakit,” ujarnya kepada TribunGorontalo.com pada Rabu (19/11/2025) malam.

Septian lantas menghubungi Kepala Puskesmas Sipatana untuk meminta ambulans. Namun jawaban yang diterima membuatnya terkejut.

“Beliau sampaikan mau pakai mobil untuk kegiatan voli,” tutur Septian.

Menurutnya, percakapan berlangsung jelas tanpa gangguan sinyal sehingga tidak mungkin terjadi salah paham.

“Suara jelas, tidak putus. Bukan miskomunikasi,” tegasnya.

Septian menambahkan, percakapan itu bahkan disaksikan oleh temannya yang berada di dalam mobil bersamanya.

“Teman saya bilang, masa ambulans dipakai main voli,” ucapnya.

Sang lurah mengaku memahami jika sopir ambulans sedang tidak berada di tempat. Karena itu, ia menawarkan solusi dengan mengajukan sopir lain agar pasien tetap segera ditangani.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved