Kasus Puskes Sipatana
Sopir Ambulans Pentingkan Main Voli, Lurah Septian Duto Kecewa Berat: Pelayanan Itu Prioritas
Polemik pelayanan kesehatan di Kota Gorontalo mencuat setelah seorang warga meninggal dunia karena tak segera mendapatkan pelayanan darurat.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Fadri Kidjab
Pantauan Tribun Gorontalo di rumah duka Kelurahan Molosipat U, Kecamatan Sipatana, pada hari ketiga suasana duka masih terasa.
Tenda masih berdiri, keluarga sibuk dengan doa arwah, dan warga terlihat keluar masuk rumah duka.
Kesedihan tampak jelas di wajah keluarga. Sepupu almarhum Havid Duto bahkan menangis saat mengenang detik-detik terakhir kepergian almarhum.
depan Puskesmas Sipatana dapat memperbaiki pelayanan kepada masyarakat.
Baca juga: Ambulans Dipersoalkan Keluarga Pasien, Kapus Sipatana Gorontalo Minta Maaf, Sebut Ada Miskomunikasi
Klarifikasi Kapus
Kepala Puskesmas Sipatana, Rita Bambang, memberikan klarifikasi terkait polemik ambulans yang disebut tidak tersedia saat pasien hendak dirujuk ke rumah sakit.
Ia menegaskan, pihaknya tidak menolak memberikan fasilitas, namun saat itu sopir ambulans sedang mengikuti pertandingan bola voli dalam rangka Hari Kesehatan Nasional.
“Bukannya tidak memberikan, tapi drivernya lagi main voli. Sebenarnya ini hanya miskomunikasi,” ujar Rita.
Ia menjelaskan, keluarga pasien hanya meminta peminjaman ambulans tanpa membawa pasien ke Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Sipatana terlebih dahulu.
Padahal, menurutnya, UGD memiliki fasilitas dasar seperti oksigen dan infus untuk penanganan awal sebelum dirujuk ke rumah sakit.
“Seharusnya pasien dibawa dulu ke UGD. Ada dokter dan perawat yang siap melakukan stabilisasi sesuai SOP rujukan,” jelasnya.
Rita mengakui adanya euforia kegiatan olahraga yang membuat sopir ambulans tidak berada di tempat.
Ia menegaskan bahwa hal tersebut tidak berarti pelayanan pasien diabaikan.
“Tidak benar kalau kami lebih mementingkan pertandingan voli daripada pasien. Saya mohon maaf kepada keluarga atas miskomunikasi ini,” katanya.
Awal Polemik
Havid S Duto, pria berusia 41 tahun, meninggal dunia pada Senin (17/11/2025) saat dilarikan ke RSUD Aloei Saboe menggunakan mobil taksi.
Keluarga awalnya berencana menggunakan ambulans Puskesmas Sipatana. Namun, kendaraan tersebut tidak tersedia karena sopir sedang mengikuti pertandingan bola voli.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Lurah-Molosipat-U-Septian-Z-Duto.jpg)