Gorontalo dalam Data

60 Kebakaran Terjadi di Kota Gorontalo hingga November 2025, Mayoritas Dipicu Korsleting Listrik

Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Gorontalo mencatat sedikitnya 60 kejadian kebakaran terjadi sepanjang Januari hingga November 2025.

Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
WawanAkuba/TribunGorontalo.com
PEMADAMAN - Dua personel Damkar Kota Gorontalo berupaya memadamkan api yang terus melahap ilalang kering, Rabu (30/8/2023) FOTO: Wawan Akuba 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Gorontalo mencatat sedikitnya 60 kejadian kebakaran terjadi sepanjang Januari hingga November 2025.

Peristiwa ini meliputi kebakaran rumah tinggal, lahan, gedung pemerintah, gudang, hingga instalasi listrik PLN.

Kepala Seksi Pemadam dan Penyelamatan Kebakaran Kota Gorontalo, Muh Luthfie Latief, ditemui TribunGorontalo.com, Senin (17/11/2025), menjelaskan bahwa meningkatnya kepadatan kota turut berpengaruh terhadap risiko kebakaran.

Baca juga: Gempa Bumi Menengah Goyang Sulut–Gorontalo Senin 17 November 2025, Warga Laporkan Getaran Jelas

Menurutnya, instalasi listrik di sejumlah permukiman kini semakin semrawut, ditambah banyaknya jaringan listrik lama yang belum dibenahi.

“Sebagian besar kejadian yang kita tangani dipicu korsleting listrik,” ujarnya.

Data Kebakaran per Triwulan 2025

Berdasarkan laporan triwulan yang dihimpun Damkar:

Triwulan I (Januari–Maret 2025): 22 kejadian

Kebakaran mayoritas terjadi di kawasan padat penduduk seperti Dulomo Selatan, Tenda, Limba B, hingga Wongkaditi.

“Peristiwa terjadi hampir setiap pekan dengan karakteristik serupa: api cepat membesar karena material rumah yang sebagian masih menggunakan konstruksi kayu,” jelas Luthfie.

Triwulan II (April–Juni 2025): 23 kejadian

Pada periode ini, kebakaran tidak hanya menimpa rumah warga, tetapi juga sejumlah fasilitas seperti gudang jagung, kantor Balai Nikah, kantor Kejari Kota Gorontalo, hingga gedung MTs.

“Beberapa lokasi bahkan mengalami kejadian berulang, seperti Dembe I, Tomulobutao, dan kawasan Lokakarya Wongkaditi,” tambahnya.

Triwulan III (Juli–September 2025): 15 kejadian

Damkar mencatat kebakaran rumah dinas wali kota, kebocoran tabung gas di Limbua I, kebakaran lahan di Jalan Nani Wartabone, serta beberapa kejadian pada instalasi listrik PLN.

“Dua kebakaran besar juga terjadi di kawasan usaha, yakni di sebuah tempat usaha di Jalan Sultan Botutihe dan Kafe Sergio di Pauwo,” ungkap Luthfie.

Rentetan Kebakaran November 2025

Memasuki triwulan IV, insiden kebakaran masih terus berlanjut. Pada November, dua kebakaran terjadi dalam waktu berdekatan.

1. Kebakaran di Paguyaman — Jumat (14/11/2025) pukul 02.15 Wita

Api pertama kali terlihat dari bagian kamar depan rumah. Pemilik rumah panik dan warga sekitar sempat berteriak meminta pertolongan sebelum Damkar tiba.

Petugas memadamkan api dari dua sisi untuk mencegah rambatan ke bangunan lain.

Pemeriksaan awal menunjukkan penyebab diduga berasal dari korsleting listrik di kamar depan.

“Kami tiba dengan cepat dan langsung melakukan pendinginan,” kata Luthfie.

Tidak ada korban jiwa, namun rumah tersebut hangus total. Pemilik rumah hanya mampu menyelamatkan pakaian yang sedang dikenakan.

2. Kebakaran di Siendeng — Minggu (16/11/2025) pukul 18.00 Wita

Korsleting listrik pada tiang di bawah rumah diduga menjadi pemicu awal api.

Api pertama kali terlihat di bagian atap kamar depan sebelum merambat ke tengah rumah.

Proses pemadaman berlangsung cukup lama karena lokasi berada di gang sempit yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

Kejadian ini kembali menambah jumlah kebakaran pada November.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved