BPBD Kota Gorontalo Gencarkan Mitigasi, Imbau Warga Waspadai Bahaya Sungai Bulango

Pemerintah Kota Gorontalo melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus memperkuat upaya mitigasi bencana, khususnya

Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Jefri Potabuga, TribunGorontalo.com.
KORBAN HANYUT--Potret Sungai Bolango dan Kantor BPBD Kota Gorontalo, Jumat (17/10/2025). Sumber foto: TribunGorontalo.com/Jefri Potabuga. 

Untuk mengurangi risiko jatuhnya korban, BPBD Kota Gorontalo juga mengusulkan adanya rambu-rambu peringatan bahaya di sejumlah titik rawan, seperti di kawasan jembatan Bulango, Kelurahan Tenilo, serta Kelurahan Bugis yang menjadi jalur aktivitas warga sehari-hari.

Selain edukasi dan tanda peringatan, Mulyono menegaskan bahwa BPBD akan terus memperkuat kesiapsiagaan masyarakat melalui pelatihan relawan dan simulasi penanganan bencana berbasis komunitas. 

Harapannya, masyarakat sekitar sungai dapat menjadi pihak pertama yang tanggap jika terjadi kondisi darurat.

“Kami berharap ke depan, masyarakat bisa menjadi lebih mandiri dalam menghadapi potensi bahaya. Jadi sebelum menunggu tim penyelamat datang, warga sudah tahu langkah-langkah awal yang harus dilakukan,” ujarnya.

Mulyono juga menyampaikan imbauan langsung kepada seluruh masyarakat Kota Gorontalo, khususnya yang tinggal di sekitar aliran sungai dan pesisir pantai, agar tidak melakukan aktivitas berisiko tinggi di sekitar air.

“Kami dari BPBD selalu mengimbau masyarakat di bantaran sungai Bone dan Bulango, serta pesisir pantai, untuk selalu berhati-hati bila ingin mandi, mencuci, atau beraktivitas di sekitar air. Banyak kejadian yang sebetulnya bisa dihindari kalau kita lebih waspada,” ucapnya.

Dari data BPBD, sepanjang tahun 2025 ini telah terjadi dua kasus warga hanyut di wilayah Sungai Bulango

Namun, bila dihitung bersama kejadian dalam dua tahun terakhir, jumlahnya bisa mencapai lima kasus di area yang sama. Sebagian besar korban merupakan anak-anak usia sekolah dasar.

Mulyono menambahkan, pihaknya akan terus melakukan monitoring di titik-titik rawan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Basarnas, TNI, Polri, dan Dinas Sosial, dalam setiap penanganan kasus kedaruratan di wilayah Kota Gorontalo.

“Kami berharap, dengan kerja sama lintas instansi dan kesadaran masyarakat yang meningkat, kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi di kemudian hari. Kuncinya ada di pencegahan dan kewaspadaan bersama,” tutupnya.

(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved