Berita Internasional

Rusia Pamerkan Uji Rudal Nuklir Burevestnik yang Sulit Dideteksi Sistem Pertahanan Dunia

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa negaranya telah berhasil menguji rudal jelajah bertenaga dan berkepala nuklir Burevestnik,

Editor: Wawan Akuba
freepik
PERANG -- Presiden Rusia, Vladimir Putin (Yoonhap) 

TRIBUNGORONTALO.COM — Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa negaranya telah berhasil menguji rudal jelajah bertenaga dan berkepala nuklir Burevestnik, sebuah senjata yang diklaim mampu menembus sistem pertahanan mana pun di dunia.

Pernyataan ini memperkuat sinyal keras dari Kremlin di tengah meningkatnya ketegangan dengan negara-negara Barat terkait perang Ukraina.

Rusia menegaskan tidak akan tunduk pada tekanan untuk melakukan gencatan senjata, sekaligus memperingatkan NATO agar tidak mengizinkan serangan ke wilayah Rusia menggunakan senjata jarak jauh.

Terbang 15 Jam, Jangkauan 14.000 Kilometer

Dalam video yang dirilis oleh Kremlin pada Minggu (26/10), Putin—tampil dengan seragam kamuflase, menerima laporan langsung dari Jenderal Valery Gerasimov, Kepala Staf Umum Militer Rusia.

Gerasimov melaporkan bahwa Burevestnik, yang berarti storm petrel (burung badai) dalam bahasa Rusia, berhasil terbang sejauh 14.000 kilometer selama 15 jam menggunakan tenaga nuklir.

“Dan itu belum batas kemampuannya,” ujar Gerasimov dalam laporan yang disampaikan kepada Putin.

Putin kemudian menegaskan bahwa Rusia akan mulai menyiapkan infrastruktur untuk penempatan senjata tersebut di militer Rusia.

Ia menyebut rudal itu memiliki jangkauan hampir tak terbatas serta lintasan penerbangan yang sulit diprediksi, membuatnya “kebal terhadap sistem pertahanan rudal apa pun, baik yang ada saat ini maupun di masa depan.”

Rudal “Skyfall” yang Pernah Meledak

Rudal Burevestnik, yang oleh NATO diberi kode “Skyfall”, masih menyimpan banyak misteri.

Para analis Barat sejak lama meragukan keandalannya, terutama karena mesin nuklirnya berpotensi tidak stabil dan berisiko tinggi bagi lingkungan.

Pada Agustus 2019, rudal ini dikabarkan meledak saat uji coba di Laut Putih (White Sea), menewaskan lima insinyur nuklir dan dua personel militer Rusia.

Ledakan tersebut bahkan memicu lonjakan radiasi di kota terdekat dan menimbulkan ketakutan publik.

Meski Moskow tak pernah mengonfirmasi senjata yang terlibat, pihak Amerika Serikat menyatakan bahwa rudal yang meledak itu adalah Burevestnik. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved