Berita Internasional
Drama Baru Donald Trump: Pertemuan dengan Putin di Budapest Mendadak Dibatalkan
Donald Trump secara mengejutkan mengumumkan pembatalan pertemuan yang telah lama dinantikan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Itu sangat rumit.”
Ia menegaskan bahwa Amerika tidak akan mentransfer kendali atau pelatihan atas senjata itu.
“Satu-satunya cara Tomahawk bisa ditembakkan adalah jika kami yang melakukannya, dan kami tidak akan melakukannya,” ujarnya.
“Kami tahu cara menggunakannya, dan kami tidak akan mengajarkannya ke negara lain.”
Keputusan ini menjadi pukulan bagi Ukraina, yang berharap rudal tersebut dapat digunakan untuk menyerang fasilitas militer dan energi Rusia jauh di dalam wilayah musuh.
Meski demikian, Zelenskyy menggambarkan pertemuannya dengan Trump sebagai “positif,” walau tanpa komitmen pengiriman Tomahawk.
Namun pada Selasa, ia mengaku keputusan Trump itu membuat Rusia merasa lebih nyaman dan kurang terdorong untuk membuka kembali jalur diplomasi.
Rutte menolak berkomentar banyak soal itu, hanya mengatakan bahwa keputusan pemberian senjata adalah “kewenangan masing-masing negara,” dan bahwa “NATO tidak mengambil posisi.”
Tekanan Ekonomi Berlanjut
Rutte menyambut baik sanksi baru pemerintahan Trump terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia, dengan menilai langkah itu sebagai strategi penting untuk menekan Moskow agar mau berunding.
“Tekanan yang berkelanjutan sangat dibutuhkan,” kata Rutte kepada wartawan.
“Anda bisa mengubah cara Putin berpikir, mengubah bagaimana ia ingin mengakhiri perang.”
Ia menilai pendekatan ganda antara upaya diplomasi langsung dan tekanan ekonomi berat adalah kunci untuk memaksa Rusia menerima kerangka “gencatan senjata, berhenti di tempatmu” seperti yang diinginkan Trump.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/PENJAMUAN-Presiden-AS-Donald-Trump-menjamu-Kepala-NATO.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.