Gorontalo Hari Ini
Kemenag Bone Bolango Gorontalo Bantah Dugaan Pungli PIP 'Dana Itu Disalurkan Utuh'
epala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone Bolango, Alwin Rans Toma, membantah adanya pungutan liar (pungli)
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Fadri Kidjab
Alwin, yang baru menjabat selama sebulan, mengaku telah memberikan perhatian khusus pada program PIP.
Sejak awal, ia sudah menekankan bahwa bantuan harus disalurkan sesuai prosedur dan tidak boleh ada potongan dalam bentuk apa pun.
Ia juga mengingatkan seluruh ASN di lingkungan Kemenag Bone Bolango untuk menjaga kepercayaan masyarakat dengan melayani secara jujur dan menghindari praktik yang mencoreng nama baik lembaga.
"Kalau hati nurani yang berbicara, berarti tidak ada kebohongan," ujarnya.
Alwin mengimbau masyarakat agar tidak buru-buru menghakimi setiap isu yang muncul tanpa klarifikasi. Menurutnya, tabayun atau klarifikasi adalah hal penting sebelum mengambil kesimpulan.
Ia menegaskan, Kemenag siap menerima kritik dan laporan resmi jika ada pelayanan yang dirasa tidak maksimal.
"Jangan kita menghakimi sendiri tanpa tabayun, tanpa klarifikasi sebelumnya," kata Alwin.
Sebagai penutup, ia mengingatkan para ASN untuk bekerja sesuai aturan, menjaga integritas, dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati, sesuai arahan Menteri Agama.
Isu dugaan pungli ini mencuat setelah sejumlah orang tua siswa mengeluhkan dana PIP yang diterima tidak utuh. Mereka menyebut sebagian dana dipotong untuk membayar tunggakan SPP.
"Dana PIP Rp750 ribu itu tidak utuh kami terima. Katanya dipotong untuk bayar SPP yang menunggak. Kami kaget, karena seharusnya dana itu buat kebutuhan anak, bukan langsung dipotong," kata salah satu wali murid.
Keluhan tersebut sempat diberitakan, namun hasil pengecekan Kemenag Bone Bolango memastikan bahwa bantuan disalurkan penuh dan pembayaran SPP merupakan kewajiban rutin di sekolah swasta.
Saat TribunGorontalo.com mencoba mengonfirmasi pihak sekolah, kepala sekolah sedang tidak berada di tempat dan para guru enggan memberikan komentar tanpa persetujuan dari pimpinan mereka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.