Pengacara pertama Bharada E adalah Andreas Nahot Silitonga.
Baca juga: Beda dengan Ferdy Sambo, Bharada E Pilih Tak Ajukan Eksepsi, Apa Itu Eksepsi?
Hingga akhirnya Andreas mengundurkan diri sebagai pengacara Bharada E.
Berdasarkan keterangan kliennya, Ronny mengatakan bahwa pencabutan kuasa hukum itu karena Bharada E ingin mengatakan peristiwa yang sebenarnya dengan berpaling dari skenario Ferdy Sambo.
Sebagaimana diketahui bahwa pada awal kasus meninggalnya Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo ini mencuat, skenario yang beredar adalah polisi tembak polisi.
Namun rupanya skenario yang dikarang Ferdy Sambo itu tak benar adanya.
Baca juga: Sisi Lain Kasus Brigadir J: Ingin Putusan Verstek, Deolipa Berpeluang Jadi Pengacara Bharada E Lagi
Bharada E mengungkapkan bahwa peristiwa yang sebenarnya terjadi adalah Brigadir J tewas ditembak atas perintah Ferdy Sambo.
"Lawyer pertama dicabut karena masih memakai skenario yang awal," beber Ronny.
"Jadi akhirnya disampaikan bahwa Richard bilang 'saya mau mengatakan sebenar-benarnya'," jelasnya.
Berdasarkan pengakuan Bharada E, Andreas adalah pengacara yang ditunjuk Ferdy Sambo.
Baca juga: JPU: Bharada E Lakukan Ritual Berdoa sebelum Pembunuhan Brigadir J di Rumah Dinas Ferdy Sambo
"Richard sampaikan seperti itu (disiapkan oleh Ferdy Sambo)," ucap Ronny.
Adapun pengacara Bharada E yang kedua ialah Deolipa Yumara.
Deolipa ditunjuk oleh Bareskrim Polri secara cepat mengingat Bharada E saat itu harus segera menjalani BAP.
Namun, sebut Ronny, Deolipa hanya mendampingi Bharada E selama 1 hari.
Baca juga: Bisakah Keterangan Bharada E sebagai Justice Collaborator Kalahkan Ferdy Sambo? Begini Kata Ahli
Merasa tak nyaman, Bharada E kemudian mencabut surat kuasanya terhadap Deolipa.
"Tetapi pendampingan itu hanya 1 hari, selebihnya tidak didampingi. Terus kemudian tidak nyaman" terang Ronny.