Brigadir J

Lihat Polri Masih Takut, Kamaruddin Ungkap Ferdy Sambo Melobi Istana setelah Tembak Brigadir J

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kamaruddin Simanjuntak, Pengacara keluarga Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, mengungkap alasan mengapa Polri masih takut dalam menguak misteri kasus pembunuhan Brigadir J. Hal ini karena, menurut Kamaruddin, Ferdy Sambo ternyata langsung menghubungi orang Istana Merdeka hingga sejumlah kementerian setelah peristiwa penembakan yang menewaskan Brigadir J terjadi.

TRIBUNGORONTALO.COM - Kamaruddin Simanjuntak, Pengacara keluarga Nofriansyah Yoshua Hutabarat (Brigadir J) kembali dengan pernyataan mengejutkan.

Kamaruddin menyebut bahwa eks Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo menghubungi seseorang di Istana Merdeka sesaat setelah terjadi penembakan yang menewaskan Brigadir J.

Kamaruddin menduga bahwa hal itulah yang membuat Polri merasa takut untuk menguak misteri di balik pembunuhan berencana Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo tersebut.

Pasalnya, Kamaruddin melihat bahwa penyidik polisi masih takut membongkar misteri di balik kasus pembunuhan Brigadir J meski sejumlah petinggi Polri telah dicopot dari jabatannya.

Baca juga: Berperan Besar Ungkap Misteri Pembunuhan Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak sampai Dipeluk Emak-emak

Sebagaimana diketahui, Karo Provos Divpropam Polri Brigjen Pol Benny Ali, Karo Paminal Divpropam Polri Brigjen Pol Hendra Kurniawan, hingga Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdy Susianto masing-masing telah dicopot dari jabatannya imbas kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Begitu pula Ferdy Sambo yang menjadi tersangka kasus pembunuhan Brigadir J, akhirnya telah dipecat dari Polri.

"Loh kok ini seperti takut berlebihan," ujar Kamaruddin saat di podcast Aktivis Perempuan, Irma Hutabarat, Minggu (18/9/2022) seperti dilansir TribunGorontalo.com dari kanal YouTube Irma Hutabarat - HORAS INANG.

"Sudah dicopot dari Kadiv Propam, sudah dicopot dari Karo Paminal, Karo Provos, Kapolres, sudah dicopot dari Satgasus Merah Putih, sudah dibubarkan satgasnya, kok masih takut?," sambungnya.

Baca juga: Ditanya soal Putri Candrawathi yang Belum Ditahan saat Kasus Brigadir J Hampir P21, Kejagung Tertawa

Kemudian Kamaruddin mengaku ia kembali memeriksa kejanggalan tersebut hingga mendapati bahwa Ferdy Sambo rupanya melobi orang Istana Kepresidenan.

"Ternyata saya pelajari berdasarkan laporan intelijen, begitu dia menembak atau membunuh, pertama kali dia melapor ke arah Istana," ungkap Kamaruddin.

Meski begitu, Kamaruddin belum mendapatkan laporan apakah usaha lobi Ferdy Sambo tersebut berhasil mempengaruhi orang di Istana Merdeka yang dimaksud atau tidak.

"Berhasil apa tidak dipengaruhi yang di Istana itu, saya belum dapat laporannya." kata Kamaruddin.

Baca juga: Sisi Lain Kasus Brigadir J: Ingin Putusan Verstek, Deolipa Berpeluang Jadi Pengacara Bharada E Lagi

Selain itu Kamaruddin mengatakan bahwa Ferdy Sambo juga menghubungi sejumlah instansi seperti Kementerian disertai amplop.

"Tetapi yang jelas lobi pertama ke sana (Istana) kemudian ke kementerian lain sampai kemenko dan lembaga-lembaga lain, selalu disertai dengan dorongan amplop," beber Kamaruddin.

Sebagai informasi peristiwa pembunuhan Brigadir J ini terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022).

Baca juga: Bripka RR Ungkap Kata-kata Terakhir Brigadir J sebelum Ditembak, Ogah Menuruti Perintah Ferdy Sambo

Halaman
12