Minyak Jelantah jadi Cuan

Minyak Jelantah Kini Bisa Ditukar Jadi Saldo Rupiah, Ini Lokasi Penukarannya

Minyak jelantah kini bisa ditukar jadi saldo rupiah. Pertamina hadirkan 35 titik penukaran di berbagai kota Indonesia.

TRIBUNJATENG/Eka Yulianti Fajlin
MINYAK JELANTAH - Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan menuangkan minyak jelantah ke alat pengumpulan minyak jelantah di SPBU Coco Sisingamangaraja, bersamaan dengan peluncuran Pertamax Green di SPBU Coco Sisingamangaraja, Kamis (5/6/2025). Minyak jelantah kini bisa ditukar jadi saldo rupiah. Pertamina hadirkan 35 titik penukaran di berbagai kota Indonesia. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Minyak goreng bekas atau minyak jelantah kini tak lagi dianggap sebagai limbah rumah tangga.

Melalui program ramah lingkungan, minyak ini bisa ditukar menjadi uang tunai maupun saldo digital di sejumlah kota besar di Indonesia.

Program ini hadir untuk mengajak masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan sekaligus memberikan nilai ekonomi dari barang yang selama ini sering kali dibuang percuma.

Dengan adanya titik penukaran resmi, warga bisa menyetor minyak jelantah dengan mudah dan aman.

Inisiatif tersebut juga menjadi bagian dari pemanfaatan kembali limbah rumah tangga agar bernilai bagi masyarakat luas.

Dilansir dari Kompas.com, program ini dihadirkan oleh PT Pertamina Patra Niaga.

Merekalah yang menyiapkan lokasi resmi penukaran minyak jelantah di SPBU, rumah sakit, pusat perbelanjaan dan mitra binaan agar mudah dijangkau masyarakat.

Saat ini, Pertamina menyediakan 35 lokasi penukaran minyak goreng bekas menjadi saldo rupiah di berbagai kota di Indoensia.

Selain itu, Pertamina pun yang mengubah minyak jelantah yang disetor menadi saldo digital atau voucher MyPertamina sehingga memberikan insentif bagi ekonomi warga.

“Pertamina Patra Niaga bersama Noovoleum menambah 25 titik ucollect box di berbagai kota untuk memudahkan masyarakat menyetor minyak jelantah dan langsung mendapat saldo rupiah,” kata Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth Marchelino Verieza, dikutip dari siaran pers.

Dari 35 lokasi tersebut terdiri dari 17 berada di SPBU dan agen/pangkalan LPG, sedangkan 18 lainnya tersebar di rumah sakit, perbelanjaan dan lokasi strategis lainnya.

Lokasi tersebut mencakup sejumlah kota besar, antara lain: 

Jakarta Pusat 

  • SPBU Abdul Muis (31.102.02) – Jl. Abdul Muis No.59, Gambir 
  • SPBU Industri (31.107.01) – Jl. Industri Raya, Sawah Besar 
  • Kantor Pertamina Regional JBB – Jl. Kramat Raya No.59, Senen 

Jakarta Selatan 

  • SPBU MT Haryono (31.128.02) – MT Haryono, Tebet 
  • SPBU Fatmawati 02 (31.124.02) – Jl. RS Fatmawati Raya No.12, Cilandak 
  • SPBU Gandaria City (31.121.04) – Jl. Gandaria I No.25-27, Kebayoran Baru 
  • SPBU Lenteng Agung (31.126.01) – Jl. Lenteng Agung Raya, Jagakarsa 
  • RS Pusat Pertamina – Jl. Kyai Maja No.43, Kebayoran Baru 
  • Wisma Tugu II – Jl. H. R. Rasuna Said No.9, Kuningan 

Jakarta Timur 

  • SPBU Kalimalang (31.134.02) – Jl. Raya Kalimalang, Duren Sawit 
Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved