Viral Internasional

Peringatan FBI: Pengguna Android Jangan Akses Internet Dulu! Ada Serangan Malware Ini

Saat ini, para pengguna perangkat Android diperingatkan untuk tidak mengakses internet.

Editor: Fadri Kidjab
Freepik
SERANGAN MALWARE -- Ilustrasi pengguna Android. FBI memperingatkan para pengguna Android di seluruh dunia agar berhati-hati terhadap serangan malware bernama BadBox 2.0. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Saat ini, para pengguna perangkat Android di seluruh dunia diperingatkan untuk tidak mengakses internet.

Peringatan ini datang dari Federal Bureau of Investigation (FBI) terkait serangan malware berbahaya bernama BadBox 2.0.

Berdasarkan laporan Kompas.com, malware adalah perangkat lunak berbahaya yang dapat merusak sistem, mencuri data, atau mengambil alih kendali perangkat tanpa sepengetahuan penggunanya.

Dalam peringatan keamanan siber bernomor I-060525-PSA, FBI menyatakan bahwa malware BadBox 2.0 telah menginfeksi setidaknya 10 juta perangkat Android di berbagai negara.

Serangan BadBox 2.0 tidak hanya menargetkan ponsel, tetapi juga perangkat pintar lain yang terhubung ke jaringan rumah, seperti smart TV, tablet, TV box, atau perangkat IoT lainnya.

Menyasar perangkat murah China

Menurut penjelasan FBI seperti dikutip Kompas.com, sebagian besar perangkat yang menjadi sasaran serangan BadBox 2.0 adalah perangkat murah yang diproduksi di China. 

Perangkat tersebut konon tidak memiliki sertifikasi resmi, sehingga lebih rentan terkena serangan siber. Tim Threat Intelligence Lat61 Point Wild berhasil merekayasa bagaimana rantai infeksi BadBox 2.0 menyerang perangkat Android pengguna. 

Dari analisis mereka, proses penyebaran BadBox 2.0 dilakukan sejak dari awal produksi dilakukan.

"Malware berbasis Android ini sudah terpasang sebelumnya di firmware perangkat IoT murah, TV pintar, TV box, dan tablet, bahkan sebelum perangkat tersebut keluar dari pabrik," ujar Kiran Gaikwad dari tim LAT61, dikutip KompasTekno dari Forbes, Sabtu (2/8/2025). 

Perkiraan lainnya, peretas juga bisa memasukkan malware lewat pembaruan perangkat lunak (software) "palsu" yang biasanya terjadi saat pengguna pertama kali menginstal perangkat.

Menurut Gaikwad, malware BadBox 2.0 secara diam-diam akan mengubah perangkat yang terinfeksi menjadi node proxy residensial. 
Sederhananya, node ini berfungsi sebagai perantara untuk menyembunyikan alamat IP asli peretas, sehingga segala aktivitas mereka tampak dijalankan oleh si pengguna asli. 

Dengan cara ini, peretas bisa menjalankan aksinya tanpa khawatir terdeteksi sistem. Mereka bisa melakukan berbagai kejahatan siber, mulai dari penipuan klik (click fraud), penjebakan kredensial, dan perutean perintah dan kontrol (C2) rahasia.  

"Malware ini diam-diam mengubahnya menjadi node proksi residensial untuk operasi kriminal seperti penipuan klik, penjebakan kredensial, dan perutean perintah dan kontrol (C2) rahasia," jelas Gaikwad.

Melihat serangan BadBox 2.0, Google mengambil langkah cepat dengan memperbarui fitur keamanan yang terintegrasi di OS Android mereka, Google Play Protect. 

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved