Konflik Thailand Vs Kamboja

12 OrangTewas Akibat Serangan Militer Kamboja, Otoritas Thailand Evakuasi 40 Ribu Warga sipil

Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah menyebabkan 12 orang tewas.

Editor: Fadri Kidjab
Kolase Tribunnews.com/HO
KONFLIK PERBATASAN -- Kolase foto bentrokan di perbatasan Thailand-Kamboja dan proses evakuasi warga. Sebanyak 12 nyawa melayang akibat konflik ini. 

TRIBUNGORONTALO.COM, THAILAND – Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah menyebabkan 12 orang tewas.

Semua korban merupakan warga negara Thailand, termasuk warga sipil.

Menurut laporan Independent, Kamis (24/7/2025), menjadi bentrokan paling mematikan sejak tahun 2011.

Perdana Menteri sementara Thailand, Phumtham Wechayachai, menuduh pasukan Kamboja sengaja menargetkan warga sipil. 

Kedua negara bertetangga ini saling tuding, masing-masing mengklaim pihak lain yang memulai tembakan di sepanjang perbatasan sengketa sepanjang 817 km.

Kementerian Kesehatan Thailand mengonfirmasi bahwa 11 warga sipil dan seorang tentara tewas dalam pertempuran yang melanda wilayah Surin, Ubon Ratchathani, dan Sisaket. Hingga kini, jumlah korban tewas dari Kamboja belum jelas.

Phumtham Wechayachai menegaskan komitmennya untuk membela kedaulatan Thailand. Ia menyatakan bahwa Kamboja melancarkan serangan tanpa provokasi di Ubon Ratchathani, Buriram, Sisaket, dan Surin. 

“Tanpa ada provokasi, mereka menembaki senjata berat tanpa pandang bulu ke wilayah Thailand, yang memaksa pasukan Thailand untuk merespons,” kata Phumtham setelah melakukan pertemuan dengan Dewan Keamanan Nasional Thailand dikutip dari Thai PBS.

Sebagai respons, otoritas Thailand telah mengevakuasi sekitar 40.000 warga sipil dari 86 desa di dekat perbatasan. Sementara itu, otoritas Kamboja belum merilis data evakuasi warga sipil mereka.

Militer Thailand juga mengumumkan telah mengerahkan jet tempur F-16 untuk membombardir target militer di Kamboja.

Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Kamboja menuduh pesawat Thailand menjatuhkan bom di dekat Kuil Preah Vihear, yang terletak di dekat perbatasan.

Militer Thailand lebih lanjut melaporkan bahwa tentara Kamboja telah menggunakan persenjataan berat, termasuk peluncur roket BM-21, dan menembaki area sipil di Distrik Kab Choeng. Akibat serangan ini, rumah, rumah sakit, dan pom bensin mengalami kerusakan.

Lantas, apa sebenarnya akar permasalahan Thailand-Kamboja?

Sengketa perbatasan yang membentang lebih dari 800 km ini telah menjadi pemicu ketegangan berkala antara kedua negara.

Klaim yang disengketakan sebagian besar berakar pada peta tahun 1907 yang dibuat oleh penguasa kolonial Prancis. Kamboja menggunakan peta tersebut sebagai referensi, sementara Thailand menganggapnya tidak akurat.

Ketegangan sempat mereda setelah Mahkamah Internasional pada tahun 1962 dan 2013 memberikan kedaulatan atas kuil Preah Vihear kepada Kamboja

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved