PEMPROV GORONTALO
Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail Tegaskan Tidak Ada Beras Oplosan, Bulog Klaim Sistem Ketat
Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menyebut belum ada laporan dari instansi manapun mengenai temuan beras oplosan di Provinsi Gorontalo.
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Pemerintah Provinsi Gorontalo menegaskan belum ditemukan beras oplosan yang beredar di wilayah Gorontalo.
Diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, beras oplosan beredar bahkan sampai di rak supermarket dan minimarket, dikemas seolah-olah premium, tapi kualitas dan kuantitasnya menipu.
Temuan tersebut merupakan hasil investigasi Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan yang menunjukkan 212 merek beras terbukti tidak memenuhi standar mutu, mulai dari berat kemasan, komposisi, hingga label mutu.
Beberapa merek tercatat menawarkan kemasan “5 kilogram (kg)” padahal isinya hanya 4,5 kg. Lalu banyak di antaranya mengklaim beras premium, padahal sebenarnya berkualitas biasa.
Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menyebut belum ada laporan dari instansi manapun mengenai temuan beras oplosan di Provinsi Gorontalo.
"Belum ada, saya belum menerima laporan soal itu," jelas saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Rabu (16/7/2025).
Gusnar pun meyakinkan bahwa beras bantuan yang saat ini tengah didistribusikan kepada lebih dari 116 ribu kepala keluarga (KK), berasal dari gudang Bulog dan memiliki kualitas baik.
"Dan saya pastikan beras yang akan dibagikan kepada 116.276 KK adalah beras yang bagus, bukan oplosan," tegas Gusnar.
Pimpinan Bulog Cabang Gorontalo, La Ode Suleman Ngkalusa, juga membeberkan sistem ketat dalam penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk mencegah penyalahgunaan, termasuk kemungkinan terjadinya pengoplosan beras.
"Mekanisme penyaluran beras SPHP itu ada empat saluran yaitu gerakan tangan murah, koperasi Desa Merah Putih, melalui pengecer di pasar dan kios binaan dinas pangan," rincinya.
La Ode menjelaskan, seluruh proses distribusi dilakukan secara protektif, termasuk berbasis aplikasi digital yang mengatur pembelian dan penyaluran beras agar transparan dan dapat dipantau.
"Mereka harus menggunakan aplikasi. Pada saat order itu by aplikasi," katanya.
Langkah ini diterapkan untuk memastikan beras tersebut benar-benar sampai ke tangan konsumen yang berhak, dan untuk mengetahui jalur distribusinya dengan jelas—dari siapa dan kepada siapa beras tersebut dibeli dan dijual.
"Bahkan masyarakat dibatasi pembeliannya hanya 2 sak atau 10 kg setiap orang," imbuhnya.
Terkait stok beras di Gorontalo, La Ode menyebutkan bahwa Bulog saat ini memiliki cadangan sebanyak 6.500 ton.
| Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail Terima Serikat Pekerja PT PG Tolanghula, Janji Pemerintah Hadir |
|
|---|
| Gorontalo Half Marathon 2025 dapat Dukungan Penuh Polresta Kota |
|
|---|
| Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail Sambut Kemnaker Support Program MBG dan Workshop untuk Pelaku Usaha |
|
|---|
| Tim Monumen Titik Awal Islam Temui Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail, Ini Hal yang Dibahas |
|
|---|
| Cabai dan Susu Jadi Tantangan Program Makan Bergizi Gratis, Begini Strategi Gubernur Gorontalo |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Gubernur-Gorontalo-Gusnar-Ismail-dan-Bulog-Cabang-Gorontalo-cddd.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.