Berita Internasional
Elon Musk Mendirikan "America Party" hingga Guncang Dominasi Dua Partai di Amerika
Elon Musk, miliarder pendiri Tesla dan SpaceX, resmi mendeklarasikan pembentukan Partai Amerika (America Party), Sabtu (6/7/2025), lewat akun pribadin
TRIBUNGORONTALO.COM – Elon Musk, miliarder pendiri Tesla dan SpaceX, resmi mendeklarasikan pembentukan Partai Amerika (America Party), Sabtu (6/7/2025), lewat akun pribadinya di platform X.
Deklarasi ini hanya berselang sehari setelah Musk melempar jajak pendapat kepada para pengikutnya, menanyakan apakah Amerika Serikat membutuhkan partai politik baru.
“Partai ini telah lahir,” tegas Musk dalam unggahannya.
Ia juga melontarkan kritik tajam terhadap sistem politik Negeri Paman Sam.
“Ketika negara dijalankan dengan kebijakan bangkrut, boros, dan penuh korupsi, yang kita jalani bukan demokrasi, tapi sistem satu partai yang terselubung,” tulisnya.
Langkah Musk membentuk partai politik datang di tengah memburuknya relasi dengan Presiden Donald Trump.
Padahal sebelumnya, Musk merupakan salah satu pendukung utama Trump dan bahkan menjadi penyumbang dana terbesar dalam kampanye Pilpres 2024.
Ia juga pernah diberi jabatan sebagai Kepala Department of Government Efficiency (DOGE), lembaga bentukan Trump yang bertugas mengurangi belanja negara dan menyederhanakan birokrasi.
Namun hubungan mereka memburuk setelah munculnya perselisihan terkait One Big Beautiful Bill, sebuah RUU raksasa yang menjadi andalan agenda domestik Trump.
Musk menolak RUU tersebut, yang ia nilai justru bertentangan dengan prinsip efisiensi dan akuntabilitas anggaran.
Setelah mengundurkan diri dari DOGE pada awal Juni lalu, Musk terang-terangan menyatakan akan membentuk partai baru dan menggunakan kekayaannya untuk melengserkan para legislator yang mendukung RUU tersebut.
Deklarasi Partai Amerika juga didorong hasil jajak pendapat yang ia gelar bertepatan dengan Hari Kemerdekaan AS, Jumat (5/7/2025).
Sebanyak lebih dari 1,2 juta pengguna X ikut ambil bagian dalam polling itu.
Hasilnya, dua dari tiga responden menyatakan dukungan terhadap pembentukan partai baru.
“Kalian menginginkan partai baru — dan kalian akan mendapatkannya!” ujar Musk dalam unggahan lanjutannya.
Ketegangan Musk-Trump memuncak pada akhir Juni.
Saat Trump mendorong Partai Republik untuk segera mengesahkan One Big Beautiful Bill, ia membalas ancaman Musk dengan menggertak akan mencabut subsidi miliaran dolar kepada perusahaan-perusahaan Musk, termasuk Tesla dan SpaceX.
Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump bahkan menyindir kemungkinan mencabut kewarganegaraan Musk, yang memang lahir di Afrika Selatan.
“Mungkin kita perlu melepaskan DOGE ke Elon. Kalian tahu DOGE itu apa? Monster yang bisa saja balik arah dan memakannya hidup-hidup,” sindir Trump pedas.
Kehadiran Partai Amerika disebut sejumlah analis politik sebagai potensi pengubah peta perpolitikan AS, yang selama dua abad terakhir didominasi dua kekuatan besar: Demokrat dan Republik.
Meski struktur internal dan platform resmi partai besutan Musk masih belum diumumkan, satu hal jelas, Elon Musk serius menantang tatanan politik Washington.
(*)
Rusia Tersinggung! Macron Disebut Hina Putin Secara Vulgar di Hadapan Dunia |
![]() |
---|
Menkeu AS Hina Rupee India, Tarik Ulur Hubungan Dagang dengan Trump |
![]() |
---|
Pemerintahan Trump Usulkan Aturan Baru Batasi Masa Tinggal Pemegang Visa, China Protes Diskriminatif |
![]() |
---|
Inggris, Prancis, dan Jerman Aktifkan Mekanisme "Snapback" di PBB, Iran Terancam Kena Sanksi |
![]() |
---|
Donald Trump Usulkan Seluruh Terdakwa Kasus Pembunuhan di Washington Dihukum Mati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.