Perang Iran dan AS

Korea Utara Kecam Serangan AS ke Iran: Ancam Fondasi Perdamaian dan Keamanan Internasional

Pemerintah Korea Utara mengecam tindakan Amerika Serikat (AS) yang memborbardir situs nuklir Iran.

Editor: Fadri Kidjab
Sputnik News
KECAM SERANGAN AS -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan). Korea Utara kini mengecam serangan AS ke Iran beberapa waktu lalu. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Pemerintah Korea Utara mengecam tindakan Amerika Serikat (AS) yang memborbardir situs nuklir Iran.

Melansir pemberitaan Tribunnews.com, tindakan AS demikian merupakan kebijakan konfrontatif.

Hal ini disinyalir telah mengancam fondasi perdamaian dan keamanan internasional.

"Pemerintah Korea Utara juga menyerukan kecaman lebih keras terhadap tindakan militer dan kebijakan konfrontatif yang dilakukan oleh Israel dan Amerika Serikat," menurut laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada hari Minggu (22/6/2025).

Korea Utara menegaskan AS telah melanggar kedaulatan Iran, Piagam PBB, dan prinsip hukum internasional lainnya yang didasarkan pada penghormatan terhadap kedaulatan dan tidak mencampuri urusan dalam negeri.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mencatat situasi di Timur Tengah semakin buruk setelah Israel memperluas serangannya di kawasan tersebut.

"Situasi terkini di Timur Tengah, yang mengancam fondasi perdamaian dan keamanan internasional, merupakan hasil tak terelakkan dari keberanian Israel, yang memperluas kepentingan sepihaknya melalui perang dan perampasan tanah yang berkelanjutan, serta 'tatanan liberal' Barat yang telah mendorong dan memaafkan tindakan ini," tulis kementerian tersebut.

Menurut Korea Utara, tindakan AS dan Israel, dengan dalih apa yang disebut "menjaga perdamaian" dan "menghilangkan ancaman" telah memperburuk ketegangan di Timur Tengah dan menyebabkan merusak keamanan global.

Baca juga: Apa Dampak Konflik AS dan Iran bagi Indonesia? Pengamat Ingatkan Efek Domino

"Tindakan mereka sangat memprihatinkan, dan masyarakat internasional, yang menjunjung tinggi keadilan, harus dengan suara bulat mengutuk dan menolak kebijakan konfrontatif yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Israel," kata kementerian tersebut.

AS sebelumnya melakukan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran di Isfahan, Natanz, dan Fordow pada hari Minggu.

Axios melaporkan bahwa AS mengerahkan tujuh pesawat pengebom siluman B-2 dan puluhan pesawat pengisi bahan bakar yang melakukan penerbangan non-stop dari Missouri ke Iran.

Laporan Axios menyebutkan AS menggunakan 14 bom penembus bunker GBU-57 MOP terhadap tiga fasilitas nuklir Iran.

Serangan tersebut menandai masuknya AS ke dalam perang untuk membantu sekutunya, Israel, yang tidak memiliki sarana untuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran.

Beberapa hari sebelum serangan tersebut, Israel dikabarkan meyakinkan AS untuk memasuki perang karena AS satu-satunya yang memiliki bom penembus bunker GBU-57 MOP seberat 30.000 pon dan pesawat yang dapat meluncurkan bom tersebut untuk menembus fasilitas Fordow yang ada di dalam gunung.

Israel memulai serangan terhadap Iran pada 13 Juni 2025 dengan meluncurkan rudal ke Teheran.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved