Berita Kota Gorontalo
4 Kecamatan di Kota Gorontalo Langganan Banjir, Ketua DPRD Irwan Hunawa Ungkap Masalahnya
Persoalan banjir di sejumlah wilayah di Kota Gorontalo seolah menjadi masalah kronis yang tak kunjung mendapat solusi tuntas.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
Ia menyayangkan minimnya kesadaran masyarakat, yang masih melakukan penambangan meskipun sudah ada rambu peringatan rawan bencana.
Namun Darwin mengakui, pihaknya tidak memiliki kewenangan langsung untuk menghentikan aktivitas tersebut.
“Kami sudah memasang rambu-rambu peringatan. Tapi untuk menghentikan mereka, itu bukan wewenang kami,” ujarnya.
Tantangan Besar: Minim Anggaran dan Butuh Sinergitas
BPBD sendiri sudah melakukan pendataan menyeluruh sejak Juli 2024 dan terus melakukan sosialisasi mitigasi bencana kepada warga.
Salah satu solusi jangka panjang yang sedang dikaji adalah pembangunan tanggul pengendali banjir, hasil kolaborasi dengan Dinas PUPR Kota Gorontalo.
Namun tantangannya tetap sama: ketersediaan anggaran.
“Tantangan kita saat ini adalah anggaran. Jadi butuh sinergitas antara semua pihak,” tegas Darwin.
Empat Kecamatan Rawan Banjir, Peta Risiko Sudah Disiapkan
BPBD telah memetakan empat kecamatan rawan banjir di Kota Gorontalo, yakni Kecamatan Dumbo Raya, Hulonthalangi, Kota Barat, dan Kota Timur.
Di wilayah-wilayah ini, hujan dengan intensitas sedang saja sudah cukup untuk memicu banjir.
“Wilayahnya memang rawan. Dilihat dari struktur lokasinya, air mudah mengalir dan menyebabkan genangan hingga longsor,” beber Darwin.
Untuk mengantisipasi banjir, BPBD telah membangun sistem peringatan dini berupa menara deteksi yang dipasang di Kantor Kelurahan Bugis.
Ketika sistem ini mendeteksi potensi bahaya, Tim Reaksi Cepat (TRC) akan segera diterjunkan ke lapangan.
“Begitu ada peringatan, TRC langsung turun bantu warga terdampak,” pungkasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.