Berita Boalemo
Tebing Rawan Longsor di Jalan Trans Boalemo Mulai Dibangun, Balai Jalan Nasional Turun Tangan
Pemda Boalemo bersama BPJN mulai melakukan pembenahan tebing rawan longsor yang berada di ruas jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Desa Hungayonaa
Penulis: Nawir Islim | Editor: Prailla Libriana Karauwan
TRIBUNGORONTALO.COM, Boalemo – Pemerintah Kabupaten Boalemo melalui Dinas PUPR bekerja sama dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) mulai melakukan pembenahan tebing rawan longsor yang berada di ruas jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Desa Hungayonaa, Kecamatan Tilamuta.
Pembenahan ini difokuskan pada tebing bebatuan curam yang sejak lama menjadi keluhan masyarakat.
Saat hujan deras, batu-batu berukuran besar kerap runtuh dari atas tebing dan menutup badan jalan, bahkan beberapa kali nyaris menimpa pengendara.
Baca juga: Pj Bupati Gorontalo Utara Sila Nurainsyah Botutihe Ajak Warga Renungi Makna dari Pancasila
“Memang tebing ini sangat rawan. Apalagi kalau habis hujan, batu besar bisa tiba-tiba jatuh,” ujar Arif Dodu warga sekitar kepada TribunGorontalo.com, Senin (2/6/2025).
Arif mengaku selama ini masyarakat hanya bisa berharap-harap cemas setiap kali melintasi jalur tersebut.
Sebab, batu yang sering jatuh dari atas tebing adalah batu gunung yang berukuran besar.
Sehingga apabila terkena ke pengendara yang sementara melintas bisa menyebabkan kecelakaan.
Baca juga: Boalemo Perkenalkan Rahmat Hidayat Sebagai Perwakilan Gorontalo di Seleksi Paskibraka Nasional 2025
“Batunya itu besar-besar, bisa seperti galon air, kalau sampai kena pengendara tentunya bisa terjadi kecelakaan,” ucapnya.
Ruas jalan tersebut merupakan jalur vital yang menghubungkan wilayah Gorontalo ke Provinsi Sulawesi Tengah dan Utara.
Karena itu, perbaikan tersebut dirasa tidak bisa ditunda mengingat fungsinya sebagai bagian dari jalan nasional Trans Sulawesi.
Pantauan TribunGorontalo.com, Senin (2/6/2025) sudah dua alat berat terlihat mulai bekerja di lokasi.
Langkah pertama yang dilakukan adalah pembersihan tebing dari batu lepas.
Kemudian dilanjutkan dengan penguatan struktur tebing dengan bronjong sedang berlangsung secara bertahap.
Baca juga: Sidang Gugatan Ijazah Jokowi Digelar Hari Ini, 36 Lembar Gugatan Disiapkan Penuding
Nurlaela Tohula, seorang pengendara dari Kecamatan Paguyaman mengaku lega setelah melihat aktivitas pekerjaan di lokasi.
“Saya lihat sudah ada alat berat dan pekerja di situ. Akhirnya pemerintah turun tangan juga,” katanya.
Menurut Nurlaela, jalur tersebut merupakan satu-satunya akses tercepat menuju Tilamuta dari arah selatan.
Namun karena ancaman longsor batu, banyak pengendara terpaksa memutar arah, terutama saat cuaca buruk.
Sementara itu, Martias Thalib Fungsional Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Boalemo mengatakan pihaknya tetap melakukan pengawasan terhadap proses pengerjaan jalan ini.
Baca juga: Kawasan Pertokoan Kota Gorontalo Kini Terapkan Sistem Jalan Satu Arah, Uji Coba Dimulai Hari Ini
Meskipun pengerjaan ini dilaksanakan oleh Balai Jalan Nasional karena status jalan tersebut merupakan bagian dari jaringan nasional, namun kata Martias pihaknya tidak serta merta meninggalkannya.
“Pekerjaan ini dilaksanakan oleh Balai Jalan Nasional. Kami dari Dinas PUPR tetap berkoordinasi di lapangan dan ikut melakukan pengawasan. Ini titik yang sudah lama kami identifikasi sebagai rawan longsor,” jelas Martias.
Menurutnya, tahap awal yang dilakukan adalah pembersihan batu-batu besar dan pemasangan bronjong serta talud sederhana untuk menahan runtuhan.
Martias menambahkan, perbaikan jangka panjang sedang dirancang oleh BPJN berupa pembangunan dinding penahan permanen dan sistem drainase di atas tebing untuk mencegah aliran air hujan langsung menghantam lereng. (*)
(TribunGorontalo.com/Nawir Islim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.