Peredaran Narkoba

Jejak Dewi Astutik: Perempuan Asal Ponorogo Jadi Pengendali Narkoba Jaringan Golden Triangle

Ia bukan hanya buronan nasional, tetapi juga telah masuk dalam red notice Interpol, menjadikannya salah satu buronan paling dicari oleh Badan Narkotik

Kolase Istimewa/Kompas.com
PEREDARAN NARKOBA-Perempuan Asal Ponorogo Jadi Pengendali Narkoba Jaringan Golden Triangle. Sosok perempuan bernama Dewi Astutik kini menjadi perbincangan nasional setelah namanya disebut sebagai pengendali utama jaringan narkotika internasional dari kawasan berbahaya Golden Triangle. 

“Pengungkapan kasus ini merupakan yang terbesar dalam sejarah pemberantasan narkotika di Indonesia,” kata Kepala BNN, Komjen Marthinus Hukom, Senin. 

Dijelaskan Komjen Marthinus Hukom, BNN menerima informasi awal dari mitra internasional terkait aktivitas jaringan narkoba internasional asal wilayah Golden Triangle yang akan menyelundupkan sabu lewat jalur laut.

Jaringan tersebut, diduga hendak mendistribusikan narkotika ke beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Direktorat Intelijen BNN dan Direktorat Interdiksi Narkotika Bea Cukai pun melakukan joint analysis untuk melacak kapal yang digunakan sindikat tersebut.

Hasilnya, kapal Sea Dragon Tarawa berhasil diidentifikasi sebagai sarana pengangkut sabu.

Pada awal Mei 2025, kapal berlayar dari Laut Andaman menuju perairan Kepulauan Riau.

Lantas, tim gabungan melakukan penindakan di perairan Indonesia pada 2 Mei 2025 pukul 23.00 WIB.

Operasi gabungan melibatkan dua kapal dari Bea Cukai (BC 20003 dan BC 20007), dua kapal tempur dari Lantamal IV Batam (KRI Surik 645 dan KRI Silea 858), serta personel dari Polda Kepri dan BAIS TNI.

Kemudian, kapal digiring ke dermaga Bea Cukai di Pelabuhan Tanjung Uncang untuk penggeledahan.

Di dalam kapal, petugas menemukan 67 kardus berisi 2.000 bungkus sabu seberat total sekitar 2 ton.

Diketahui, barang haram itu, disembunyikan di kompartemen samping mesin dan bagian depan kapal.

Proses pengungkapan kasus tersebut, rupanya memakan waktu panjang, yakni sekitar lima bulan, untuk melakukan analisis, penyelidikan, dan penangkapan.

Selain barang bukti, enam awak kapal turut diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka adalah Fandi Ramdani, Leo Candra Samosir, Richard Halomoan, dan Hasiloan Samosir, serta dua warga negara Thailand.

Marthinus menegaskan, pihaknya masih terus mendalami jaringan internasional ini.

Setelah sabu berjumlah besar itu, digagalkan saat diangkut kapal Sea Dragon Tarawa, muncul nama Dewi Astutik.

Nama Dewi Astutik muncul saat konferensi pers penyergapan yang dilakukan BNN dan didapati 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun.

BNN memberikan red notice yang menjadikan Dewi Astutik buronan Interpol sejak 2024. 

Dewi Astuti diduga menjadi otak penyelundupan sabu dua ton yang diamankan dari KM Sea Dragon Tarawa di perairan Karimun pada awal Mei 2025.

6. Munculnya Nama Dewi Astutik

Sebelumnya, nama Dewi Astuti sempat mencuat setelah BNN membongkar peredaran heroin 2,76 kilogram.

Terungkapnya kasus berawal ketika Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta mengamankan seorang pria berinisial ZM pada 24 September 2024.

Baca juga: MK Putuskan Pendidikan SD-SMP Wajib Gratis, Wamendagri: Pasti Harus Dilaksanakan

Saat itu, ZM baru tiba di Terminal 3 Kedatangan Bandara Soekarno-Hatta setelah menumpang pesawat dari Singapura.

Setelah kopernya digeledah, ditemukan narkotika jenis heroin sebanyak 2.760 gram yang disembunyikan di dinding koper.

Pada saat pemeriksaan, ZM mengaku, barang haram tersebut akan diserahkan kepada SS.

Dari pengakuan ZM, tim BNN pun bergerak menangkap SS. Selanjutnya, BNN dari keterangan SS diketahui pelaku lain berinisial AH.

AH merupakan orang yang memerintahkan ZM dan SS untuk mengambil heroin dari seorang perempuan, bernama Dewi Astutik (DA) di Kamboja.

Tim BNN akhirnya menangkap AH di Medan, Sumatera Utara.

 


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved