Keracunan Makanan
Fakta-Fakta Keracunan Massal di Talumolo Gorontalo: 43 Warga Jadi Korban Makanan Tak Higienis
Sejumlah warga di Kelurahan Talumolo, Kota Gorontalo diduga mengalami keracunan makanan. Berikut fakta-faktanya
Penulis: Redaksi | Editor: Prailla Libriana Karauwan
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Sejumlah warga di Kelurahan Talumolo, Kota Gorontalo diduga mengalami keracunan makanan.
Puluhan warga itu mengalami beberapa kondisi yang tidak sehat setelah mengonsumsi makanan tersebut.
Makanan itu diduga merupakan hasil olahan sendiri bukan dari jasa katering.
Berikut fakta-fakta warga Kelurahan Talumolo Kota Gorontalo diduga keracunan makanan pada Minggu (25/5/2025):
Gejala yang Dirasakan
Gejala awal yang dirasakan puluhan warga Talumolo Kota Gorontalo setelah mengonsumsi makanan tersebut bervariasi.
Mulai dari sakit perut, pusing, muntah hingga diare.
Gejala tersebut mulai terasa setelah dua jam mengonsumsi makanan tersebut.
Alhasil mereka segera dilarikan ke fasilitas kesehatan.
Hiyan Tuntula, seorang warga Talumolo menceritakan anaknya yang masih kecil mulai merasa tidak enak badan setelah menyantap makanan tersebut.
"Gejala awalnya muntah, diare, pusing juga. Dua jam setelah makan, anak saya mulai merasa tidak enak badan, terus muntah terus-terusan sampai kami bawa ke RS Aloe Saboe. Setelah dipasang infus, baru mulai tenang," ujar Hiyan saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Senin (26/5/2025).
Ada beberapa orang yang hanya mengalami gejala ringan dan ada pula yang harus terpaksa dibawa ke rumah sakit.
Makanan Diduga Tercemar Bakteri
Wakil Direktur Pelayanan, Diklat, dan Perawatan RSUD Aloe Saboe, dr Boby Harun Olo menduga makanan itu telah tercemar dengan bakteri.
Baik dalam proses pengolahan atau wadah penyimpanan makanan.
"Kemungkinan besar berasal dari makanan yang tercemar bakteri, bisa karena kesalahan dalam pengolahan atau penyimpanan makanan, terutama ayam suwir yang disebutkan beberapa pasien," tambah dr Boby.
Meski demikian, pihak rumah sakit tidak melakukan investigasi langsung terhadap sampel makanan.
Mereka hanya menerima dan mengobati pasien dengan gejala keracunan pada malam hari.
Pengobatan tersebut pemberian obat-obatan untuk menjaga pasien dalam kondisi yang stabil.
"Yang penting kami tangani secara cepat agar pasien tidak mengalami dehidrasi parah. Alhamdulillah sebagian besar sudah membaik," tutupnya.
Kronologi Puluhan Warga Talumolo Diduga Keracunan
Puluhan warga di Kelurahan Talumolo, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo diduga keracunan.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (25/5/2025), saat keluarga almarhum menggelar acara peringatan 40 hari.
Acara dimulai sejak pukul 11.00 Wita dan dihadiri oleh puluhan warga setempat.
Seusai menyantap hidangan diduga berupa ayam suir sejumlah tamu mulai mengeluhkan gejala mual, muntah, dan nyeri perut.
"Acara mulai sekitar jam sebelas siang. Orang-orang mulai makan pada saat itu. Tapi rata-rata mulai terasa gejala itu sekitar jam dua siang,” kata Dian Tuntula, salah seorang warga yang juga sepupu dari pihak penyelenggara acara.
Total 43 Warga Talumolo Keracunan Makanan
Warga Talumolo yang keracunan makanan berjumlah 43 orang.
Dari 43 orang ini rata-rata dilarikan ke fasilitas kesehatan baik klinik bahkan rumah sakit.
Bagi yang bergejala ringan mereka hanya bertahan di rumah.
Sedangkan yang lainnya dilarikan ke fasilitas kesehatan karena kondisinya memburuk.
“Rata-rata mengalami muntah dan berak-berak. Ada juga yang cuma muntah, ada juga yang sakit perut. Hampir semua yang makan mengalami gejala, jadi total yang kena sekitar 43 orang,” kata Dian Tuntula, salah seorang warga yang juga sepupu dari pihak penyelenggara.
Sebagian korban sempat mencoba bertahan di rumah.
Beberapa warga bahkan langsung menghubungi tenaga medis tanpa melalui rumah sakit karena gejalanya dirasa masih bisa ditangani di rumah.
Enam Orang Masih Dirawat, Termasuk Dua Balita
Dari hasil penelusuran, 16 orang awalnya dibawa ke Rumah Sakit Aloe Saboe, namun 14 di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
Dua pasien yang masih dirawat di RS Aloe Saboe merupakan balita.
Selain itu, empat orang lainnya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Mutajam. Sementara itu, sejumlah warga yang dilarikan ke Klinik Kestin hanya menjalani rawat jalan.
Dengan demikian, jumlah pasien yang masih dirawat di rumah sakit saat ini tercatat enam orang.
“Jadi yang masih dirawat sekarang itu enam orang. Dua di Aloe Saboe, empat lagi di Mutajam. Yang ke Kesdim rawat jalan saja,” terang Dian.
Tindak Lanjut dari BPOM, Dinkes dna Puskesmas
Menanggapi peristiwa tersebut, aparat gabungan dari BPOM, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Kecamatan Dumbo Raya, dan Kepolisian langsung turun ke lokasi.
Mereka telah memeriksa semalam keluarga penyelenggara acara serta mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium.
“Semalam itu sudah diperiksa dari BPOM, Dinas Kesehatan, Puskesmas, kecamatan, dan pihak kepolisian. Mereka langsung ke lokasi dan kumpulkan informasi dari warga dan keluarga penyelenggara,” jelas Dian.
Pihak kelurahan dan tenaga medis mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama dalam menjaga kebersihan makanan ketika menggelar acara besar.
Kesadaran untuk segera melapor ke tenaga kesehatan jika muncul gejala juga menjadi hal penting.
“Kami juga biasa diundang kalau sudah ada gejala seperti ini. Tapi kemarin banyak warga yang langsung telepon medis begitu gejalanya muncul,” tambah Dian.
Sampai dengan saat ini proses penyelidikan masih berlangsung. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.