Tribun HIS
30 Tahun Arungi Laut Tomini, Nelayan Leato Selatan Curhat Tak Mampu Kuliahkan Anak Perempuan
Rikson B Asi, seorang nelayan yang telah 30 tahun menggantungkan hidupnya dari Laut Teluk Tomini di Leato Selatan, Kota Gorontalo, menyimpan sebuah im
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
Tangkapan ikan seringkali tak menentu, bahkan terkadang hanya menghasilkan sedikit hasil yang tak sebanding dengan biaya operasional melaut yang bisa mencapai Rp1 juta hingga Rp2 juta dalam beberapa hari.
"Itu sudah sekalian dengan bensin, makanan dan lain sebagainya," ucapnya.
Dengan penghasilan yang tak menentu, Rikson juga diliputi kekhawatiran akan masa tuanya.
Pekerjaan nelayan yang mengandalkan fisik membuatnya bertanya-tanya bagaimana ia akan bertahan hidup jika tak lagi mampu melaut.
"Kadang-kadang saya berpikir kalau nanti saya tua bagaimana ya, kan nelayan itu kalau tidak melaut tidak makan, kalau saya sudah tua sudah tidak melaut tidak tau harus makan apa," tukasnya sambil menundukkan kepala.
Di tengah kepasrahannya, Rikson hanya bisa berharap pintu rezeki akan terbuka lebar bagi keluarganya, agar impian sang putri untuk mengenyam pendidikan tinggi dapat terwujud suatu hari nanti. (*)
Mengenal Nurlia Herman, Mahasiswi Gorontalo Aktif Pengembangan Diri Hingga Terus Berprestasi |
![]() |
---|
Cerita Romi Bakir Jadi Tenaga Honorer Gorontalo Selama 20 Tahun, Kini Lulus Jadi PPP3 |
![]() |
---|
Lolos jadi Anggota Polri, Pemuda Gorontalo Ini Awalnya Kuli Bangunan dan jadi Ojol |
![]() |
---|
Alwi Arridha Buchari Kasim Cerita Habiskan Satu Semester Magang di Taiwan |
![]() |
---|
Curhat IT Sapriadi Pelukis Asal Padang, Peminat Sepi di Pasar Senggol Kota Gorontalo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.