Tribun HIS

30 Tahun Arungi Laut Tomini, Nelayan Leato Selatan Curhat Tak Mampu Kuliahkan Anak Perempuan

Rikson B Asi, seorang nelayan yang telah 30 tahun menggantungkan hidupnya dari Laut Teluk Tomini di Leato Selatan, Kota Gorontalo, menyimpan sebuah im

|
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
Photo by Jefri Potabuga, TribunGorontalo.com
NELAYAN DI LEATO GORONTALO–Potret nelayan di Leato Selatan, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Sabtu (24/5/2025). 

Tangkapan ikan seringkali tak menentu, bahkan terkadang hanya menghasilkan sedikit hasil yang tak sebanding dengan biaya operasional melaut yang bisa mencapai Rp1 juta hingga Rp2 juta dalam beberapa hari.

"Itu sudah sekalian dengan bensin, makanan dan lain sebagainya," ucapnya.

Dengan penghasilan yang tak menentu, Rikson juga diliputi kekhawatiran akan masa tuanya.

Pekerjaan nelayan yang mengandalkan fisik membuatnya bertanya-tanya bagaimana ia akan bertahan hidup jika tak lagi mampu melaut.

"Kadang-kadang saya berpikir kalau nanti saya tua bagaimana ya, kan nelayan itu kalau tidak melaut tidak makan, kalau saya sudah tua sudah tidak melaut tidak tau harus makan apa," tukasnya sambil menundukkan kepala.

Di tengah kepasrahannya, Rikson hanya bisa berharap pintu rezeki akan terbuka lebar bagi keluarganya, agar impian sang putri untuk mengenyam pendidikan tinggi dapat terwujud suatu hari nanti. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved