Relokasi Pedagang Gorontalo
Asosiasi Nelayan Gorontalo Tolak Relokasi: Jangan Dulu Ada Eksekusi, Rakyat di Sini Tidak Mencuri
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Gorontalo, Charles Mantu, menyatakan keberatan terhadap rencana relokasi pedagang ayam dan sayur
Pantauan TribunGorontalo.com di lapangan, sekitar pukul 09.00 Wita, belasan petugas berseragam lengkap tiba dengan mobil operasional Satpol PP.
Mereka langsung berpencar dan mendekati lapak-lapak pedagang yang tersebar di sekitar pelabuhan.
Namun belum sempat dialog dimulai, puluhan pedagang yang sudah berkumpul itu langsung berteriak ke arah petugas.
“Jangan usir kami! Ini tempat kami cari makan!” teriak seorang ibu pedagang sayur sambil mengangkat dagangannya.
Teriakan serupa disambut oleh pedagang lainnya. “Kami tidak mau pindah",
Beberapa pedagang pria turut maju ke barisan depan, menantang petugas agar melihat kondisi mereka secara langsung.
Setiap langkah petugas yang berusaha menjelaskan maksud kedatangan mereka dibalas dengan teriakan lantang.
Meski suasana semakin riuh, petugas Satpol PP dan UPTD tetap berupaya melakukan pendekatan persuasif.
Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Tenda, Lindawaty Hagu, beberapa kali mencoba menenangkan massa dengan pengeras suara. Namun suaranya tenggelam oleh gelombang teriakan para pedagang.
“Bapak-bapak, ibu-ibu, mohon tenang. Kami datang hanya untuk menyampaikan imbauan. Itu siapa yang teriak, itu bukan pedagang pasti," terangnya di depan ratusan warga.
"Tidak ada penertiban hari ini. Kami harap bisa dibicarakan baik-baik, silahkan mengemas barang meja sampai pukul 23.59 Wita malam ini,” ujar Lindawaty.
Namun upaya itu lagi-lagi dibalas dengan teriakan pedagang dan warga yang terus menggema di TPI.
Hingga siang tadi, proses sosialisasi dan imbauan tetap berlangsung dengan pengawalan ketat.
Sementara itu, para pedagang terus berkerumun, meneriaki setiap pergerakan petugas. Beberapa pedagang perempuan terlihat menangis, sementara yang lain tetap bersikeras berdiri di depan lapak masing-masing.
“Kami akan tetap bertahan! Kalau besok paksa bongkar, kami lawan,” teriak seorang pedagang sayur.
Meski tidak terjadi bentrokan fisik, adu mulut terus berlangsung.
Pihak Satpol PP dan UPTD telah selesai melakukan himbauan dan meninggalkan lokasi. Namun para pedagang tetap berjaga di lapak mereka.
Para pedagang berharap ada pihak Pemerintah Provinsi Gorontalo yang mau berpihak pada nasib pedagang kecil. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.