Berita Kabupaten Boalemo

Tanggul di Boalemo Gorontalo Jebol, Warga Rejonegoro Resah Karena Terancam Gagal Panen

Salah satu tanggul di Boalemo, Provinsi Gorontalo jebol, Kamis (24/4/2025). Tanggul tersebut terletak di desa Rejonegoro, Kecamatan Paguyaman, Boalemo

TribunGorontalo.com/Nawir Islim
TANGGUL JEBOL - Tanggul penahan air di Desa Rejonegoro, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, jebol, Kamis (24/4/2025). Tanggul itu jebol setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari terakhir. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Boalemo -- Salah satu tanggul di Kabupaten Boalemo jebol, Kamis (24/4/2025).

Tanggul tersebut terletak di desa Rejonegoro, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.

Tanggul yang menjadi akses utama menuju area persawahan milik warga jebol akibat diguyur hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari.

Lahan yang menjadi sumber penghidupan warga Rejonegoro kini terendam dan produksinya terancam gagal panen.

Baca juga: Gara-gara Jembatan Putus, Warga Pulubala Gorontalo Jalan Kaki Menyebrang Sungai

Erpan Moha, warga Desa Rejonegoro mengatakan tak hanya hujan yang menjadi pemicu utama dari jebolnya tanggul ini.

Tapi menurutnya tanggul ini jebol juga disebabkan karena adanya tumpukan sampah dan batang kayu yang turut memperparah situasi.

Kata Erpan, banyaknya batang kayu dan sampah di saluran menyebabkan air meluap hingga tak bisa ditahan tanggul.

Baca juga: Terungkap Cara 7 Napi Kabur dari Lapas Sorong, Pakai Sendok Jebol Dinding

"Air tidak bisa mengalir lancar karena terlalu banyak batang kayu dan sampah yang menumpuk," ujarnya kepada TribunGorontalo.com, Kamis (24/4/2025).

Lanjut kata Erpan, warga beberapa kali sudah berupaya untuk mengatasi gagal panen dengan cara swadaya seperti membangun tanggul darurat.

Namun tanggul darurat berbahan sadar terpal tetap tidak bisa menahan derasnya air.

Akhirnya, tanggul darurat pun jebol.

Baca juga: Akibat Tanggul Jebol, Warga Desa Tanah Putih Gorontalo Curhat 8 Bulan Dihantui Banjir

"Tanggul dari terpal itu tidak cukup kuat. Air terlalu deras," lanjutnya.

Warga pun kembali membuat tanggul darurat sementara saat ini.

Sebab, mereka khawatir curah hujan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.

Meskipun dari bahan seadanya mereka tetap semangat membuat kembali tanggul itu.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved