Jembatan Putus Pulubala

Gara-gara Jembatan Putus, Warga Pulubala Gorontalo Jalan Kaki Menyebrang Sungai

Puluhan warga Desa Pulubala, Kabupaten Gorontalo harus jalan kaki bahkan sembrangi sungai gara-gara jembatan putus. 

|
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Arianto Panambang, TribunGorontalo.com
JEMBATAN PUTUS - Kondisi jembatan putus dan jalan darurat yang dibangun oleh warga setempat. Masyarakat berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan karena itu merupakan satu-satunya akses di Desa Pulubala. Foto (Arianto Panambang). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Puluhan warga Desa Pulubala, Kabupaten Gorontalo harus jalan kaki bahkan sembrangi sungai gara-gara jembatan putus. 

Banyak warga yang rela harus berjalan di tanah yang becek dan sungai berlumpur demi melanjutkan aktivitas harian, mulai dari ke pasar hingga ke sekolah.

Pantauan TribunGorontalo.com menunjukkan jembatan tersebut kini kondisinya tersisa reruntuhan saja.

Struktur beton yang dulunya kokoh kini tergolek rusak, dengan pagar-pagar kayu rapuh yang menggantung tak beraturan.

Warga pun hanya bisa melintasi sungai di bawahnya menggunakan jalur darurat yang licin dan terjal.

"Iya, jembatan kami diterjang banjir minggu lalu. Sejak saat itu, tidak ada akses lain, jadi warga harus lewat sungai ini," ungkap Kepala Desa Pulubala, Basrin Djafar, saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Rabu (23/4/2025).

Basrin mengungkapkan bahwa pemerintah desa bersama warga sudah berinisiatif membuka jalur setapak seadanya sebagai akses alternatif, namun tetap sangat berisiko.

"Kami berharap agar pemerintah kabupaten segera membangun kembali jembatan ini. Karena akses ke pasar dan anak-anak yang mau ke sekolah sangat terganggu," tambahnya.

Upaya warga pun tidak berhenti di situ. Dengan gotong royong, mereka membangun pegangan dari bambu untuk membantu mereka menaiki tebing sungai yang curam dan berlumpur. 

Namun, itu belum cukup aman, terutama saat hujan mengguyur dan debit sungai naik. Alwina Mohi, seorang pelajar, turut merasakan dampaknya.

"Siang malam kami begini, susah sekali pergi ke sekolah. Tolonglah jembatan itu diperbaiki," katanya dengan suara lirih sambil memegangi sandal yang lepas saat menyebrangi sungai.

Situasi ini tidak hanya menyulitkan aktivitas pendidikan dan ekonomi, tetapi juga membahayakan keselamatan warga, terutama anak-anak dan lansia.

Masyarakat berharap pemerintah turun tangan segera sebelum terjadi korban jiwa akibat keterpaksaan melewati jalur berbahaya ini. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved