Berita Boalemo
Jalan di Dusun Mebongo Boalemo Gorontalo Belum Diaspal, Warga Harap Adanya Perhatian Pemerintah
Warga Dusun Mebongo, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo berharap adanya perhatian pemerintah terhadap kondisi jalan
Penulis: Nawir Islim | Editor: Prailla Libriana Karauwan
TRIBUNGORONTALO.COM, Boalemo – Warga Dusun Mebongo, Desa Botumoito, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo berharap adanya perhatian pemerintah terhadap kondisi jalan, Senin (21/4/2025).
Pasalnya, jalan yang menjadi satu-satunya akses keluar masuk dusun ini belum pernah diaspal.
Dusun Mebongo ini dihuni sekitar 40 kepala keluarga.
Mereka resah dengan jalanan yang tidak pernah diaspal.
Jika cuaca sedang terik, maka jalanan akan dipenuhi debu.
Sedangkan saat musim hujan, jalan ini menjadi berlumpur dan licin.
Baca juga: Modus Ingin Bicara Tentang Kehamilan, Mulyana Mutilasi Pacarnya, Kaki, Tangan dan Tubuh Terpisah
Warga pun kesulitan untuk beraktivitas jika musim hujan.
Bahkan beberapa kendaraan tidak bisa melintas karena kondisi jalan yang cukup ekstrem.
“Ada sekitar 40 keluarga di sini, dan kami sangat bergantung pada jalan ini. Kalau hujan, susah dilewati, apalagi kalau anak-anak mau ke sekolah,” ujar Marwan Amirun, salah satu warga Dusun Mebongo, Senin (21/4/2025).
Kata Marwan, warga sering melakukan kerja bakti untuk menimbun jalan dengan batu atau kayu sebagai solusi sementara agar jalan tetap bisa dilalui.
Namun, jalan buatan ini tidak bisa bertahan lama karena hanya menggunakan bahan seadanya.
Baca juga: BLT BBM Tahap Dua Mulai Dicairkan di April 2025, Berikut Cara Cek Status Penerima
Marwan sebagai warga Dusun Mebongo hanya berharap adanya perhatian dari pemerintah mengenai kondisi jalan ini.
“Kami tidak menuntut banyak, hanya berharap agar jalan ini bisa diperhatikan dan diperbaiki secara bertahap,” lanjutnya.
Selain jalan, warga Dusun Mebongo juga berharap adanya sentuhan pemerintah terhadap kondisi jembatan penghubung.
Jembatan ini menjadi satu-satunya jalur untuk keluar masuk dusun dan sangat vital bagi aktivitas warga.
“Kalau hujan deras, kami harus lebih berhati-hati melintasi jembatan. Kondisinya sudah lama dan perlu perbaikan,” tutur Risna Mahmud, warga lainnya.
Baca juga: Pendaftaran CPNS 2025 Segera Dibuka, 30 Formasi Berpeluang Lolos Besar Disiapkan Kemenpan-RB
Kata Risna, jembatan ini tidak lagi sekuat sebelumnya, sebab kayu yang dipakai sudah lapuk.
Ketika dilalui kendaraan besar seperti mobil pengangkut hasil tani, jembatan ini sering kali terasa bergoyang.

Risna dan warga lainnya pun sering kali merasa khawatir jembatan ini akan roboh.
“Kami merasa waswas kalau mobil besar lewat. Jembatannya sudah goyang-goyang. Kayu-kayunya juga ada yang mulai lapuk,” kata Risna.
Namun, kata Risna dirinya dan warga lainnya bakal mendukung jika ada program pembangunan pemerintah khususnya di Dusunnya.
Risna hanya berharap dusunnya bisa masuk ke dalam rencana prioritas perbaikan infrastruktur ke depan.
Tak hanya Marwan dan Risna yang resah dengan kondisi dusun tempat tinggal mereka.
Baca juga: Vivo V50 Lite 4G dan Vivo V50 Lite 5G Resmi Dirilis di Indonesia, Ini Harga HP dan Spesifikasinya
Tokoh masyarakat, Idris Monoarfa mengutarakan hal serupa.
Idris menyatakan warga tetap siap bekerja sama dengan pemerintah jika nantinya ada pelaksanaan perbaikan di wilayah mereka.
“Kami siap membantu jika ada program masuk, baik dalam bentuk tenaga ataupun menjaga fasilitas yang dibangun,” ucap Idris.
Kondisi tersebut ditanggapi Fungsional Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Boalemo, Martias Thalib.
Martias mengatakan pihaknya saat ini masih terkendala di anggaran sehingga belum bisa berbuat banyak.
Baca juga: Punya Baterai 5.800 mAH dan Penyimpanan Jumbo, Ini Spesifikasi dan Harga HP Oppo Reno 13 FS
“Untuk penanganan sampai sekarang, memang masih ada efisiensi anggaran terkait dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. Jadi baik Dana Alokasi Umum (DAU) peruntukan maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) 2025 belum ditransfer ke daerah,” jelas Martias, Senin (21/4/2025).
Kata Martias kondisi ini tidak hanya terjadi di Boalemo saja, tetapi hampir merata di seluruh daerah di Indonesia.
Meski demikian, laporan mengenai jalan dan jembatan di Dusun Mebongo akan tetap ditindaklanjuti dan dibawa dalam pembahasan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) serta rapat koordinasi, serta akan diusulkan melalui OPD terkait.
“Jika nanti ada pembahasan anggaran, laporan ini akan kami bawa dan upayakan menjadi salah satu atensi,” pungkas Martias.
Dengan adanya harapan dan komunikasi antara warga dan pemerintah, warga Dusun Mebongo berharap pembangunan infrastruktur di wilayah mereka bisa segera terealisasi demi kelancaran aktivitas sehari-hari. (*)
(TribunGorontalo.com/Nawir Islim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.