Universitas Negeri Gorontalo
Duka Mahasiswa KKN UNG, Bendera Setengah Tiang Berkibar di Rektorat
Pihak Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mengibarkan bendera setengah tiang di halaman rektorat, Kamis (17/4/2035).
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Prailla Libriana Karauwan
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Pihak Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mengibarkan bendera setengah tiang di halaman Rektorat, Kamis (17/4/2035).
Pemandangan bendera setengah tiang ini merupakan bentuk duka cita yang saat ini dialami civitas akademika UNG.
Bagaimana tidak, ada tiga dari total 10 korban mahasiswanya yang dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Berujung Maut! KKN Mahasiswa UNG di Bulawa Gorontalo Disebut Permintaan Resmi Pihak Kecamatan
Mereka gugur saat ditugaskan melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo pada Selasa (15/4/2025).
Ketiga korban merupakan mahasiswa Prodi Teknik Geologi, Jurusan Geografi, Fakultas MIPA UNG.
Saat ini korban tersebut sudah diantar ke keluarganya masing-masing untuk segera dimakamkan.
Sementara tujuh korban lainnya beberapa sudah kembali ke keluarga dan dua diantaranya masih sementara dirawat di RSUD Aloe Saboe dan RSUD Tombulilato.
Baca juga: Diungkap Rektor UNG, Regina Malaka Mahasiswa Gorontalo yang Gugur saat KKN Rupanya Anak Tunggal
Sebelumnya Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Eduart Wolok menyatakan duka mendalam atas insiden yang menimpa 10 mahasiswa KKN di Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Menurut Eduart, pihak Civitas UNG sangat menyesali atas kejadian yang menimpa mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) tersebut.
"Terima kasih atas empati yang diberikan kepada teman-teman yang mengalami bencana alam kemarin. Kita ketahui bersama bahwa mahasiswa anak-anak kami yang ketimpa musibah bencana kemarin itu adalah bagian dari mahasiswa KKN di Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango," ungkap Rektor saat ditemui awak media, Rabu (16/4/2025).
Eduart menyebut pihaknya akan mengambil pelajaran atas insiden ini.
Baca juga: Ibu Mahasiswa KKN Gorontalo Sempat Pingsan Dengar Anaknya Hanyut di Sungai Bulawa
Bahkan rektor akan mulai lebih memperketat jika ada mahasiswa yang akan berkegiatan di luar kampus.
"Kita sebagai institusi pendidikan, kita harus mengambil hikmah, termasuk bagaimana membuat kegiatan KKN ke depan harus lebih memperhatikan keselamatan mahasiswa khususnya saat berkegiatan di lapangan," katanya.
UNG juga akan memberikan dukungan moril dan materil kepada mahasiswa korban bencana alam.
"Kita melakukan support apa yang kita bisa lakukan, yang kita rawat di rumah sakit itu akan menjadi komitmen lembaga, untuk selama rehabilitasi maupun setelah rehabilitasi tetap harus kita perhatikan," ungkap Rektor.
Baca juga: Tangisan Kisman Pakaya Ayah Mahasiswa KKN yang Selamat: Tolong, Jangan Lagi KKN Jauh dari Kampus
Adapun tiga mahasiswa yang meninggal dunia telah dikebumikan di masing-masing rumah keluarga mereka yakni Marisa, Inobonto, dan Ratatotok.
Eduart pun berencana mengikuti takziah di rumah duka sebagai ungkapan bela sungkawa kepada keluarga korban.
"Kita merasakan duka yang mendalam karena bagaimana pun juga ini adalah anak-anak terbaik kami, dan kehilangan mereka bukanlah salah satu yang mudah," jelas dia.
Eduart juga akan menjenguk mahasiswa yang selamat dari bencana air bah.
Baca juga: Jajaran Birokrasi UNG Bakal Tinjau Mahasiswa KKN yang Terseret Air Bah di Kecamatan Bulawa Gorontalo
Dengan dukungan moral dan moril, Eduart berharap ketujuh mahasiswa yang selamat ini bisa kembali menjalani aktivitasnya sebagai mahasiswa.
"Kita ingin memastikan bahwa mereka dalam kondisi yang baik dan mendapatkan perawatan yang tepat," bebernya.
Eduart juga berharap dapat meningkatkan kewaspadaan dan keselamatan mahasiswa saat melakukan kegiatan KKN di lapangan.
(TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/fyukftjtyk.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.