Mahasiswa UNG Hanyut

Update Pemakaman 3 Mahasiswa KKN Gorontalo, Dilaksanakan Serentak Pagi Ini

Proses pemakaman tiga mahasiswa KKN Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dilaksanakan secara serentak pagi ini, Rabu (16/4/202.

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
Facebook Agus R. Hamid
MAHASISWA HANYUT - Kolase TribunGorontalo.com soal suasana di rumah duka alm Regina Malaka. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Proses pemakaman tiga mahasiswa KKN Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dilaksanakan secara serentak pagi ini, Rabu (16/4/202.

Sebagai informasi ketiga mahasiswa ini meninggal dunia akibat terseret arus sungai saat menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Bone Bolango.

Adapun ketiga mahasiswa korban meninggal tersebut dimakamkan di kampung halaman masing-masing:

1.Regina Malaka – dimakamkan di Marisa, Kabupaten Pohuwato

2.Sri Maghfira Mamonto – dimakamkan di Inobonto, Sulawesi Utara

3.Alfateha Ahdania Ahmadi – dimakamkan di Ratatotok, Sulawesi Utara

Informasi yang diterima redaksi TribunGorontalo.com, pihak kampus turut mendampingi proses pemakaman para korban. 

Misalnya di Inobonto, jenazah Sri Maghfira didampingi oleh Dekan FMIPA, Wakil Dekan III, serta Ketua Jurusan Ilmu dan Teknologi Kebumian.

Sementara di Ratatotok, jenazah Alfateha diantar oleh Ketua Penjaminan Mutu FMIPA, Kaprodi Teknik Geologi, serta dua dosen pembimbing lapangan (DPL).

Untuk jenazah Regina Malaka di Marisa, turut hadir Wakil Dekan I, Ketua Jurusan Ilmu Lingkungan, dan Ketua Jurusan Matematika FMIPA.

Setelah dari Inobonto, Dekan FMIPA UNG dan tim akan menuju Posko KKN di Bulawa guna memastikan proses pemulangan seluruh mahasiswa KKN, baik korban selamat maupun keluarga korban.

Pemulangan Mahasiswa KKN

Hingga saat ini, seluruh mahasiswa KKN yang selamat tengah dalam proses persiapan untuk dipulangkan ke daerah masing-masing.

Tim kampus memastikan seluruh mahasiswa mendapat pendampingan dan penanganan medis maupun psikologis yang diperlukan.

Sementara itu, dua mahasiswa korban luka masih dirawat dan akan kembali dicek secara langsung oleh Dekan FMIPA hari ini.

Seorang mahasiswa lainnya tengah dirawat di RS Aloei Saboe, Kota Gorontalo, dan didampingi oleh Wakil Dekan II FMIPA serta dosen pembimbing lapangan.

Pihaknya menunggu penjemputan oleh pihak keluarga dari Buol, Sulawesi Tengah.

Pihak UNG berharap seluruh proses pemulangan berjalan lancar dan semua mahasiswa serta keluarga korban mendapat kekuatan dalam menghadapi musibah ini.

Nama-nama 7 Orang Selamat

Insiden tragis ini menimpa 10 mahasiswa Jurusan Teknik Geologi UNG yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan melakukan penelitian pemetaan di wilayah pegunungan Bulawa.

Dari sepuluh orang tersebut, tujuh berhasil selamat, dua di antaranya mengalami luka-luka.

Berikut daftar mahasiswa selamat yang telah berhasil dievakuasi:

1.Fiqri Fariz K. Pakaya – Kuala Besar, Paleleh, Sulawesi Tengah

2.Risman Ahmad – Taliabu

3.Sukirman Satar – Kambani, Sulawesi Tengah

4.Nirmawati Musa – Buntulia, Pohuwato

5.Lisda B. Laindjong – Dutuno, Buol, Sulawesi Tengah

6.Ahmad Firli Aprilio Mamonto – Upay, Kotamobagu

7.Alif Rahmat Sandhi – Isimu, Gorontalo

Kronologi

Berikut kronologi lengkap insiden tersebut berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bone Bolango dan aparat desa setempat:

Sejak pagi, kesepuluh mahasiswa menjalankan kegiatan survei dan pemetaan geologi di sekitar kawasan tambang dan sumber air panas di wilayah perbukitan Desa Dunggilata.

Aktivitas ini merupakan bagian dari tugas lapangan dalam program KKN.

Saat proses survei masih berlangsung, hujan deras mengguyur kawasan tersebut.

Air dari pegunungan mengalir deras ke sungai yang melintasi jalur pulang para mahasiswa.

Setelah menyelesaikan kegiatan penelitian, rombongan mahasiswa berjalan kembali ke posko KKN dengan menyeberangi Sungai Dunggilata.

Namun tanpa diduga, debit air sungai meningkat drastis, menyebabkan arus menjadi sangat deras.

Saat mencoba menyeberang, seluruh rombongan terseret arus. Salah satu mahasiswa berhasil berenang ke tepi dan menyelamatkan diri, lalu segera melapor ke aparat desa. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved