Mahasiswa UNG Hanyut
Lolos dari Maut, Sukirman Satar Mahasiswa UNG Ungkap Detik-detik Bencana Air Bah di Bulawa
Sukirman Satar, sosok mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menceritakan bencana air bah di Desa Dunggilata Kecamatan Bulawa
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM – Sukirman Satar, sosok mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menceritakan bencana air bah di Desa Dunggilata Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Sukirman merupakan satu dari 10 mahasiswa Teknik Geologi UNG yang menjadi korban bencana alam pada Selasa (16/4/2025).
Setelah selamat dari maut, kini Sukirman mengungkap detik-detik terjadinya bencana air bah.
Dalam kesaksiannya, Sukirman mengatakan insiden berawal ketika ia bersama sembilan rekannya turun gunung.
Mereka baru saja melakukan pemetaan pada pukul 16.00 Wita.
Saat menyeberangi sungai, tiba-tiba air bah menyeret mereka.
Kata Sukirman, dirinya dan lima orang temannya sudah berada di tepi sungai, sementara empat lainnya sudah di air.
Menurutnya, Regina lalu diseret air bah pertama kali. Lalu sembilan mahasiswa lain.
"Regina ini sementara di jalur air yang akan dilewati," ungkap warga Tanjung Kambani, Sulawesi Tengah tersebut, dikutip TribunGorontalo.com, Kamis (17/4/2025).
Meski berada di tepi sungai, mereka tetap terkena dampak.
"Kami beberapa orang ambil pinggir sungai tapi sempat terbentur," ujarnya.
Risman saat itu berhasil selamat. Ia lantas berlari mengambil tali untuk menyelamatkan teman-temannya.
"Saya lari ambil tali di atas tapi hanya dapat tali di batu dan cepat putus," jelasnya.
Lalu kemudian ia mendapatkan tali untuk menyelamatkan teman-temannya tersebut.
"Tali itu dipakai mengikat badan mereka, saya itu sudah di atas membantu mereka," terangnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.