Jurnalis Wanita Dibunuh
Jurnalis Juwita Korban Pembunuhan dan Tersangka Oknum TNI AL Disebut Mau Nikah Waktu Dekat
Juwita (22) jurnalis yang diduga dibunuh Anggota TNI AL berinisial J disebut akan menikah tahun ini.
"Kami mohon kesabaran rekan-rekan media terkait perkembangan penyidikan ini. Terduga pelaku saat ini sudah diamankan, dan penyelidikan terus dilakukan secara intensif. Kami memastikan bahwa proses hukum akan berjalan transparan sesuai dengan aturan yang berlaku," tegasnya.
Pihak kepolisian sendiri telah memanggil 4 orang saksi terkait kematian Juwita.
Kata Kapolda Kalsel
Menanggapi konfrensi pers Lanal Balikpapan, Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha mengatakan penyelidikan masih dilakukan Polres Banjarbaru.
“Kami masih lidik dulu ya. Kami masih mengumpulkan alat bukti. Kalau sudah jelas nanti kami press rilis,” ujarnya.
Rosyanto juga menyatakan pihaknya akan mengoordinasikan kasus ini dengan pihak terkait.
“Kami koordinasi dulu. Nanti kami koordinasikan semuanya,” pungkasnya.
Sejumlah kalangan dekat Juwita curiga kematian korban bukan karena kecelakaan tunggal.
Rekan korban, Teny, mengungkapkan Juwita sempat membalas pesan Whatsapp-nya pada Sabtu pukul 10.49 Wita.
Namun pesannya pada pukul 12.01 Wita tak kunjung dibaca Juwita karena hanya menunjukkan centang dua.
“Begitu mendengar Juwita ditemukan tewas, saya segera menuju lokasi dan melihat sendiri barang-barang pentingnya hilang,” ungkap Teny. Barang yang hilang seperti telepon seluler dan dompet.
Kejanggalan lainnya adalah sejumlah luka yang ditemukan pada tubuh Juwita.
Teny menjelaskan ada luka memar di bawah mata, leher bagian kiri, dagu dan punggung.
Luka-luka tersebut tidak seperti luka kecelakaan biasa. Apalagi korban ditemukan mengenakan helm,
Selain itu, pakaian korban tidak menunjukkan bekas kotoran atau kerusakan yang biasanya terjadi pada kecelakaan.
“Jika itu kecelakaan, pakaian korban pasti kotor dan rusak. Tapi ini tidak,” jelas Teny.
Sedang Koordinator Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banjarmasin Rendy Tisna menyatakan posisi tubuh Juwita yang terlentang dan helm yang masih terpasang mengarah pada dugaan korban bukan jatuh akibat kecelakaan.
Saat ditemui BPost, Senin (24/3), seorang anggota keluarga korban menceritakan Juwita meninggalkan rumah pada Sabtu sekitar pukul 09.00-10.00 Wita.
Juwita meminta izin ke Guntung Payung. Namun siangnya, Juwita ditemukan tak bernyawa di Gunung Kupang.
Berikut Sederet fakta kasus kematian Juwita :
1. Awalnya Diduga Kecelakaan
Juwita pertama kali ditemukan warga tergeletak di tepi jalan di tepi jalan arah Kiram dari akses Jalan Gunung Kupang, Banjarbaru dengan kondisi tak bernyawa pasa Sabtu (22/3/2025) pukul 14.57.
Korban Juwita ditemukan di dekat motor matic hitam DA 6913 LCS yang diketahui dikendarainyaa dari ruma.
Mulanya Juwitra diduga alami kecelakaan dan kemudian meninggal
Keluarga maupun kerabat tak mengetahui pasti alasan Juwita pergi ke tempat tersebut.
2. Terdapat Sejumlah Keganjilan pada Kematian Juwita
Kematian Juwita mendapat perhatian serius dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel, Zainal Helmie, menyampaikan belasungkawa atas kepergian Juwita.
"Pastinya saya kehilangan almarhumah adalah duka mendalam bagi dunia pers, khususnya di Kalimantan Selatan. Semangat dan perjuangannya dalam mencari dan menyampaikan berita akan selalu menjadi inspirasi bagi rekan-rekan sejawat," tandas Helmie.
Bukan di lingkup pers Kalsel, saja tapi PWI Banjarbaru juga menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya J (25).
"Dia adalah teman kami, sesama wartawan. Apa yang menimpa dirinya sangat mengejutkan dan membuat kami berduka," tandas Sekretaris PWI Banjarbaru, Zepi Al Ayubi.
PWI Banjarbaru juga meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini secara profesional.
Sebab, ujar Zepi, ada sejumlah kejanggalan dari informasi awal yang kecelakaan tunggal biasa.
"Kami yakin kepolisian bisa mengusut tuntas kasus ini. Kami menilai ada sejumlah kejanggalan. PWI menekankan pentingnya pengungkapan kasus ini secara transparan untuk menghindari asumsi liar dan kabar negatif yang berkembang di masyarakat, " harap Zepi.
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Persiapan Banjarmasin kemudian juga mendesak kepolisian untuk mengusut tuntas kematian Juwita.
AJI menyoroti adanya kejanggalan dalam kasus ini dan meminta penyelidikan yang transparan.
Juwita ditemukan dalam kondisi terlentang di tepi jalan utama dengan helm masih terpasang.
Luka di dagu, lebam di punggung dan leher belakangnya memunculkan spekulasi bahwa kematiannya bukan sekadar kecelakaan tunggal.
Apalagi, dompet dan ponselnya hilang, meskipun sepeda motornya tetap berada di lokasi kejadian.
3. Sempat Pamit pada Keluarga
Saat ditanya terkait awal-mula Juwita meninggalkan rumah, pihak keluarga mengakui Juwita meninggalkan rumah pada Sabtu, (22/03/2025) sekitar pukul 9 atau 10 pagi.
Juwita meminta izin berangkat ke arah Guntung Payung. Dia hanya meminta izin berangkat kesana, tidak ada dialog lain, hanya itu. Selanjutnya siang harinya, justru ditemukan di Gunung Kupang dan sudah tidak bernyawa.
4. Sempat Kirim Pesan ke Rekan
Salah satu rekan mengatakan sejak ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Tenny mengakui adanya kejanggalan jika disebut sebagai laka tunggal.
"Sebelum kejadian, saya masih sempat bertukar pesan mengenai lokasi buka puasa bersama," ujarnya.
Ia mengatakan pada Sabtu (22/3/2025), pukul 10.49 Wita, Juwita masih sempat membalas pesan whatsapp, dan ketika saya kirimkan lokasi pukul 12.01 pesan saya hanya centang dua, tidak dibaca lagi.
"Begitu mendapat kabar Juwita ditemukan tak bernyawa dan dibawa ke pemulasaraan jenazah. Saya langsung meluncur ke lokasi dan benar Juwita sudah meninggal," jelasnya.
5. Oknum TNI AL Diduga Terlibat Kematian Juwita
Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, mengonfirmasi bahwa pelaku dalam kasus ini merupakan anggota Lanal Balikpapan berinisial J, yang berpangkat Kelasi Satu.
"Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Lanal Balikpapan berinisial J (23) terhadap korban saudari Juwita (25). Peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu, 22 Maret 2025, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan," ujar Mayor Laut Ronald Ganap dalam konferensi pers dikutp dari Tribun Kaltim.
Saat ini, penyidik masih mendalami kronologi lengkap kejadian, mengingat lokasi peristiwa berada di luar wilayah hukum Lanal Balikpapan.
Mayor Laut Ronald menegaskan bahwa tersangka telah diamankan oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lanal Balikpapan dan akan menjalani proses hukum yang transparan.
"Kami mohon kesabaran rekan-rekan media terkait perkembangan penyidikan ini. Terduga pelaku saat ini sudah diamankan, dan penyelidikan terus dilakukan secara intensif. Kami memastikan bahwa proses hukum akan berjalan transparan sesuai dengan aturan yang berlaku," tegasnya.
Terkait latar belakang tersangka, diketahui bahwa Kelasi Satu J telah berdinas di TNI AL selama kurang lebih empat tahun dan baru satu bulan bertugas di Lanal Balikpapan.
Pihak penyidik juga masih menelusuri keberadaan tersangka di Banjarbaru, apakah dalam rangka tugas atau sedang dalam perjalanan pribadi.
Saat ditanya mengenai dugaan hubungan antara tersangka dan korban serta motif pembunuhan, Mayor Laut Ronald menyatakan bahwa hal tersebut masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Fakta Sosok Juwita Wartawati Banjarbaru Diduga Dibunuh Oknum TNI AL: Sempat Ikut Bukber Polda Kalsel
Juwita Jurnalis Banjarbaru
Pembunuh juwita
Juwita meninggal
Jurnalis Wanita Dibunuh
TNI AL Bunuh Warga
Anggota TNI AL
Kelasi Satu J
Fakta Baru Kasus Pembunuhan Jurnalis Banjarbaru, Cairan Rahim Tak Cocok dengan Oknum TNI AL |
![]() |
---|
Terungkap Motif Jumran Anggota TNI AL Bunuh Juwita Jurnalis Banjarbaru, Tak Mau Nikahi Korban |
![]() |
---|
Jumran Anggota TNI AL Diduga Pakai Kaus Tangan saat Bunuh Juwita, Bikin Skenario Kecelakaan Motor |
![]() |
---|
Reka Adegan Pembunuhan Juwita Jurnalis Banjarbaru, Jumran Anggota TNI AL Cekik Korban hingga Tewas |
![]() |
---|
Update Terbaru Pembunuhan Jurnalis Juwita, Video Korban Diduga Dirudapaksa hingga Ada Pelaku Lain |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.