Berita Viral
Kesal Tak Dikasih Uang, KKB di Papua Bakar 6 Guru Hidup-hidup Beserta Sekolah
KKB di Papua membunuh enam orang guru dan tenaga medis dengan alasan KKB ini kesal gegara tak diberikan uang oleh masyarakat setempat
KKB Akui Bertanggung Jawab
Dikutip dari Kompas.com, Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sembom, mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas penyerangan yang dilakukan kepada enam guru dan tenaga medis.
"Kami bertanggung jawab atas penyerangan ini dan kami telah membunuh enam guru dan tenaga medis serta membakar rumah-rumah agen intelijen," ungkapnya dalam siaran pers dikutip, Minggu (23/3/2025).
Menurut Sebby, penyerangan yang dilakukan oleh pihaknya sebagai konsekuensi bagi mereka yang bekerja di tanah Papua.
"Memang sudah kami perintahkan untuk mengeksekusi karena semua itu aparat," ujarnya.
Baca juga: Dosen UNG Bagikan Paket THR kepada Civitas Akademika di Lingkungan Kampus Jelang Lebaran 2025
Aksi penyerangan dan pembakaran tersebut terjadi SD YPK Anggruk yang dilakukan oleh OPM wilayah Yahukimo.
Kemungkinan dilakukan oleh pimpinan Elkius Kobak dan Kopi Tua Heluka.
Terdapat empat ruangan kelas SD YPK Anggruk terbakar dan satu rumah guru yang dibakar OPM.
Penyerangan dan pembakaran SD dilakukan oleh sekira 20 anggota OPM.
Mereka membawa senjata api.
Baca juga: Kemensos RI Akan Buka 45 Sekolah Rakyat pada Juli 2025, Ada 7 di Pulau Sulawesi
Total 46 guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di Kabupaten Yahukimo dievakuasi ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, dan Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Sabtu (22/3/2025).
Evakuasi ini dilakukan menggunakan Pesawat Perintis milik Adventist Aviation Indonesia.
Langkah evakuasi tersebut diambil setelah terjadi penyerangan oleh KKB terhadap enam orang guru dan tenaga medis di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, pada Jumat (21/3/2025).
Keenam korban, yang bertugas di Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Kristen (SD YPK) dan Puskesmas Anggruk, dilaporkan tewas akibat serangan tersebut.
Zet Saalino, pengurus Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Provinsi Papua, menyatakan bahwa ia mendengar kabar bahwa di antara guru dan tenaga medis yang dievakuasi terdapat warga Toraja.
Baca juga: Jelang Lebaran, Masyarakat Diminta Teliti Baca Info Produk Kosmetik dan Skincare dari Media Sosial
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.