Berita Kabupaten Gorontalo

Zulkifly Nangili Minta Air Mancur di Menara Limboto Gorontalo Dibongkar, Kembalikan Jalan Umum

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Gorontalo, Zulkifly Nangili, menegaskan bahwa pembangunan air mancur tersebut telah mengorbankan jalan umum yang seb

Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
AIR MANCUR LIMBOTO--Pembangunan air mancur Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo dikritik keras DPRD.Pasalanya, air mancur yang berdekatan langsung dengan menara pakaya sudah tidak berfungsi lagi.Apalagi pembangunan air mancur itu mengorbankan jalan umum milik warga.Oleh karena itu, anggota Komisi Tiga, DPRD Kabupaten Gorontalo, Zulkifly Nangili meminta agar dikembalikan ke fungsi awal sebagai jalan umum, Senin (10/3/2025). Foto: TribunGorontalo.com/Jefri Potabuga 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – DPRD Kabupaten Gorontalo (Kabgor) meminta pemerintah daerah untuk membongkar air mancur yang berada di kawasan Menara Pakaya Limboto.

Pasalnya, fasilitas tersebut kini sudah tidak berfungsi dan menghambat akses jalan umum.

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Gorontalo, Zulkifly Nangili, menegaskan bahwa pembangunan air mancur tersebut telah mengorbankan jalan umum yang sebelumnya digunakan oleh masyarakat.

Karena itu, ia meminta agar jalan tersebut dikembalikan ke fungsi awalnya.

“Banyak keluhan dari masyarakat pengguna jalan. Kami menilai air mancur ini justru menjadi penghambat dan tidak lagi memberikan manfaat. Karena itu, kami menyarankan pemerintah daerah untuk membongkar dan mengembalikan fungsinya sebagai jalan umum,” ujar Zulkifly saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (10/3/2025).

Menurutnya, jalan tersebut memiliki peran penting sebagai akses utama menuju Masjid Agung Baiturrahman, Taman Budaya, dan Kantor Bupati Gorontalo.

Ia menilai bahwa keberadaan air mancur yang sudah tidak berfungsi hanya menjadi penghalang bagi masyarakat yang melintas di kawasan tersebut.

“Dari segi estetika, air mancur ini juga mengganggu pemandangan. Apalagi letaknya berada di pusat keramaian sekitar Menara Limboto. Jika sudah tidak bermanfaat, lebih baik dibongkar,” tambahnya.

Lebih lanjut, Zulkifly mengungkapkan bahwa pihaknya bersama Komisi III DPRD Kabupaten Gorontalo memiliki program yang akan diusulkan kepada eksekutif, yakni Car Free Day (CFD) di kawasan Limboto.

Ia menilai bahwa pembongkaran air mancur akan mendukung program tersebut agar dapat berjalan dengan baik.

“Jika air mancur ini dibongkar, pejalan kaki tidak akan terhambat lagi saat menuju Kantor Bupati. Selain itu, dengan adanya CFD, kita bisa meningkatkan pariwisata daerah,” jelasnya.

Sebagai langkah tindak lanjut, DPRD Kabupaten Gorontalo berencana melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk membahas kemungkinan pembongkaran air mancur tersebut.

Berdasarkan pantauan di lapangan, kondisi cat pada air mancur sudah kusam dan memprihatinkan, meskipun struktur bangunan masih dalam kondisi kokoh.

“Dari pada buang-buang anggaran untuk sesuatu yang tidak bermanfaat, lebih baik kita kembalikan fungsi jalan seperti semula,” pungkasnya.

Sebagai informasi, air mancur di Menara Limboto diuji coba sejak 2019 silam. 

Pembangunan air mancur taman Budaya Limboto ini diperkirakan dibangun dengan anggaran Rp 900-an juta. 

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved