Universitas Negeri Gorontalo

Novilda Liputo UNG Teliti Terapi Zikir Turunkan Kecemasan Pasien Pra-operasi

Novilda Liputo, mahasiswa Jurusan Keperawatan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK), UNG, meneliti penerapan terapi zikir

|
Editor: Fadri Kidjab
Inayah Mokodongan/Mahasiswa Magang TribunGorontalo.com
PENELITIAN MAHASISWA: Foto gedung Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK) Universitas Negeri Gorontalo, diambil pada Senin (24/2/2025). Mahasiswa Keperawatan meneliti terapi zikir untuk menurunkan kecemasan bagi pasien pre-operasi. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Novilda Liputo, mahasiswa Jurusan Keperawatan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK), Universitas Negeri Gorontalo (UNG), meneliti penerapan terapi zikir untuk menurunkan kecemasan pada pasien pra-operasi.

Kecemasan ditandai dengan kekhawatiran tentang bahaya yang belum tentu terjadi. 

Dalam skripsinya, Novilda menuliskan, "Kecemasan dibagi menjadi dua macam yaitu state anxiety dan trait anxiety".

State anxiety adalah kecemasan seseorang dalam situasi tertentu atau saat tertentu contohnya, berbicara di depan umum dan menghadapi situasi tak terduga. 

Sementara trait anxiety adalah kecemasan yang menjadi bagian dari hidup seseorang contohnya, genetik atau kepribadian.

Zikir dilakukan untuk meningkatkan spiritual klien dengan konsep pendekatan kepada Allah SWT dan mengubah pola pikir pasien akan takut kematian. 

Kemudian ia menjelaskan perumpamaan dari zikir sebagai terapi kecemasan.

"Zikir juga dapat dianalogikan dengan keluhuran atau kedudukan tinggi, kemuliaan atau kehormatan," jelas Novilda.

"Manfaat zikir ini agar pasien lebih dekat dengan Allah dan akan merasa ketenangan sehingga kecemasan yang dirasakan berkurang," tambahnya.

Zikir terdapat beberapa jenis, di antaranya zikir lidah, zikir hati, zikir pikir dan zikir ruh.

Dari keempat macam zikir di atas, pasien pastinya harus melakukannya dengan sungguh-sungguh.

Orang yang berzikir hendaknya menerapkan adab zikir secara lahir maupun batin untuk memperoleh hasil yang sempurna atau kesembuhan pasca operasi.

Baca juga: Isra Cahyani Bahuwa Mahasiswa UNG Teliti Biji Pepaya sebagai Obat Pembunuh Ulat Grayak

"Adab zikir yang batin dimaksud ketika seorang berzikir hendaklah menghadirkan hatinya untuk mengingat Allah, sementara lisannya mengucapkan zikir," jelas Novilda.

Tak lupa juga Novilda mengikutsertakan penjelasan konsep pendekatan yang dilakukan untuk mengubah kecemasan yang dialami pasien melalui pendekatan kepada Allah SWT. 

"Konsep pendekatan yang dimaksud yaitu dengan meningkatkan keyakinan kepada Sang Pencipta dan meningkatkan harapan pasien yaitu harapan kesembuhan," ungkapnya.

Zikir akan mempengaruhi tubuh, pikiran, dan semangat. Sebab, zikir ini dilakukan dengan ucapan lisan yang diyakini hati dan proses yang akan dilalui.

Terapi zikir ini diterapkan satu jam sebelum pasien menjalani operasi.  

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien pre-operasi besar yang ada di Rumah Sakit Ciremai Cirebon pada November-Januari 2015.

Adapun skripsi Novilda berjudul "Terapi Dzikir Menurunkan Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Operasi", ini menggunakan metode studi literatur.

Studi literatur adalah metode mengumpulkan data dari buku, karya tulis, diktat catat kuliah, serta beberapa sumber lainnya yang berhubungan dengan objek penelitian yang terbit pada 28 Agustus 2020 tersebut.

Dalam hasil penelitian ini, Novilda dapat menyimpulkan bahwa terapi zikir dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pra-operasi. Hal ini didukung pula dengan hasil penelitian dari beberapa peneliti terkemuka, yang kemudian memperoleh data hasil korelasi yang positif. (*)

 


(Inayah Nuraulia Mokodongan/Mahasiswa Magang TribunGorontalo.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved