Berita Lingkungan

Retakan di Lapisan Es Greenland Meluas Lebih Cepat, Picu Kenaikan Permukaan Laut

Fenomena ini diperkirakan akan mempercepat kehilangan es dan berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut global.

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
ILUSTRASI
ES MENCAIR - Sebuah bongkahan es mencair di kutip selatan. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Sebuah studi terbaru yang diterbitkan pada awal Februari 2025 mengungkap bahwa perubahan iklim menyebabkan retakan di Lapisan Es Greenland semakin melebar dengan cepat.

Fenomena ini diperkirakan akan mempercepat kehilangan es dan berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut global.

Penelitian ini dilakukan oleh Durham University bekerja sama dengan Dr Michalea King dari University of Washington dan Dr. Emma MacKie dari University of Florida. Hasilnya dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature Geoscience.

Retakan atau crevasse merupakan celah berbentuk baji yang terbentuk di permukaan gletser akibat tekanan internal yang kuat dalam es.

Air dari salju yang mencair di permukaan dapat mengalir melalui retakan ke bagian bawah es, bergabung dengan aliran lainnya untuk membentuk sistem drainase yang luas.

Hal ini semakin mempercepat pergerakan gletser dan lapisan es.

Selama ini, para ilmuwan menghadapi ketidakpastian dalam memahami bagaimana retakan berkontribusi terhadap kehilangan massa es di Lapisan Es Greenland, terutama karena kurangnya pengamatan yang komprehensif tentang lokasi dan evolusinya dari waktu ke waktu.

"Dalam dunia yang semakin hangat, kita akan melihat lebih banyak retakan terbentuk. Hal ini terjadi karena gletser semakin cepat bergerak akibat meningkatnya suhu lautan dan karena air mencair yang mengisi retakan dapat memaksa fraktur semakin dalam ke dalam es," ungkap Dr. Tom Chudley, penulis utama studi sekaligus peneliti Leverhulme Early Career Fellow di Departemen Geografi, Durham University, Inggris.

Namun, hingga saat ini, belum ada data yang menunjukkan di mana dan seberapa cepat fenomena ini terjadi di seluruh Lapisan Es Greenland.

Untuk pertama kalinya, para peneliti dapat melihat peningkatan yang signifikan dalam ukuran dan kedalaman retakan pada gletser yang bergerak cepat di tepi Lapisan Es Greenland dalam rentang waktu lima tahun atau kurang.

Mereka menggunakan model elevasi digital 3D beresolusi tinggi untuk memetakan volume bidang retakan di Lapisan Es Greenland pada tahun 2016 dan 2021.

Hasil pemetaan menunjukkan bahwa selama periode tersebut, ukuran dan kedalaman retakan meningkat secara signifikan di tepi lapisan es, yang berpotensi mempercepat mekanisme kehilangan es di Greenland.

Selain itu, studi ini menemukan bahwa sekitar 50 hingga 90 persen air yang mengalir melalui Lapisan Es Greenland melewati retakan-retakan ini.

"Saat retakan semakin besar, mereka mempercepat mekanisme yang membuat gletser bergerak lebih cepat, mengalirkan air dan panas ke bagian dalam lapisan es, serta mempercepat runtuhnya gunung es ke lautan," ujar Ian Howat, salah satu penulis studi sekaligus direktur Byrd Polar and Climate Research Center serta profesor di Ohio State University.

"Proses ini, pada akhirnya, dapat mempercepat aliran es dan menciptakan lebih banyak retakan yang semakin dalam – sebuah efek domino yang dapat mempercepat hilangnya es dari Greenland dengan laju yang lebih cepat," tambahnya.

Penelitian ini menekankan pentingnya mempertimbangkan peran retakan dalam prediksi masa depan mengenai perilaku lapisan es serta dampak perubahan iklim terhadap kawasan kutub dunia. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved