Berita Sulutenggo
Bantuan Rp 3 Miliar untuk Korban Erupsi Gunung Ruang Sulut Diblokir Bank, Rupanya Permintaan BNPB
Menurutnya erupsi Gunung Ruang adalah bagian dari serangkaian erupsi yang terjadi bersamaan dengan beberapa gunung api lainnya di Indonesia, termasuk
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Sulutenggo – Penyaluran dana sebesar Rp3 miliar untuk korban erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Provinsi Sulawesi Utara, terhambat.
Hal itu karena dana tersebut diblokir sementara oleh pihak bank atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sekretaris Daerah Kabupaten Sitaro, Denny Kondoj, menjelaskan bahwa dana bantuan sebenarnya sudah disiapkan sebelum pelaksanaan Pilkada 2024 dan telah masuk ke rekening Bank Mandiri.
Bank Mandiri di Kota Manado bahkan siap untuk menyalurkan dana tersebut langsung ke wilayah Tagulandang.
Namun, Kemendagri mengeluarkan surat edaran yang menginstruksikan agar bantuan lain didahulukan.
Hal ini menyebabkan BNPB meminta Bank Mandiri untuk memblokir dana tersebut sementara waktu.
“Bantuan tersebut akan disalurkan untuk rumah-rumah yang rusak sedang dan ringan akibat bencana erupsi, sehingga bisa diperbaiki,” kata Kondoj pada Januari 2025.
Ia juga menjelaskan bahwa setelah Pilkada selesai, tepatnya pada 27 November 2024, pemerintah daerah telah mengirimkan surat resmi.
Juga pemerintah melakukan komunikasi langsung dengan Kepala Pelaksana BNPB untuk meminta agar pemblokiran dana segera dicabut.
Upaya ini terus dilakukan hingga kini, termasuk dengan menghubungi Deputi terkait di BNPB.
Pemerintah daerah memastikan akan terus mendorong pencairan dana tersebut.
Bupati Kabupaten Sitaro bahkan berencana melakukan evaluasi kinerja para pejabat yang mengurus persoalan ini di Jakarta pada 14 Januari 2025.
Selain itu, perwakilan daerah akan mengunjungi BNPB pada 15 Januari 2025 untuk memastikan bantuan segera disalurkan.
Max Pontoh, salah satu warga terdampak erupsi, mengungkapkan rasa kecewa terhadap lambatnya penyaluran bantuan tersebut.
“Kami sudah lama menunggu, dari sebelum Pilkada hingga setelah Pilkada, bantuan ini belum juga terealisasi,” ujar Max.
Warga berharap agar dana yang telah tersedia segera dicairkan untuk meringankan beban mereka yang masih bergulat dengan dampak bencana erupsi Gunung Ruang.
Sebelumnya, Gunung Ruang yang terletak di Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, Kembali erupsi pada Selasa (30/4/2024).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan stasus Awas pada Gunung Ruang.
Menurut keterangan resmi PVMBG, tercatat 15 kali gempa guguran, 425 kali gempa vulkanik dalam, 237 gempa vulkanik dangkal, 6 kali gempa tektonik jauh, dan 15 kali gempa tektonik lokal.
Akibat adanya erupsi itu, sebanyak tujuh bandara di Sulawesi pun terpaksa ditutup, termasuk Bandara Internasional Sam Ratulangi di Kota Manado, Sulut.
Ahli vulkanologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Mirzam Abdurachman, S.T., M.T., telah melakukan diskusi dengan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), mengenai erupsi Gunung Ruang tersebut.
Menurutnya erupsi Gunung Ruang adalah bagian dari serangkaian erupsi yang terjadi bersamaan dengan beberapa gunung api lainnya di Indonesia, termasuk Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Marapi, dan Gunung Lewatolo. Hal ini menunjukkan kompleksitas aktivitas vulkanik di Indonesia.
Jalur Busur Vulkanik
Sebagai informasi, perlu diketahui bahwa, Indonesia memiliki empat jalur gunung berapi (busur vulkanik) yang terbentuk di atas lempeng tektonik. Jalur-jalur ini, ketika dilihat dari atas, membentuk lengkungan atau busur.
Empat busur vulkanik di Indonesia adalah Busur Sunda, Busur Banda, Busur Halmahera, dan Busur Sangihe-Selebes. Gunung Ruang terletak di ujung utara Sulawesi Utara, mengarah ke Filipina, dan termasuk dalam Busur Sangihe-Selebes. Menariknya, dalam waktu yang berdekatan, beberapa gunung api lain di Indonesia juga mengalami erupsi.
Pertama, gunung-gunungapi yang terletak dalam busur vulkanik yang sama, seperti Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi, cenderung mengalami erupsi bersamaan. Hal ini ibarat busur vulkanik yang bertindak sebagai "Event Organizer". Lantaran mereka dipengaruhi oleh interaksi lempeng tektonik yang sama.
Kedua, gunungapi yang berada di busur vulkanik berbeda, seperti Gunung Lewatolo dan Ruang, dapat meletus bersamaan karena memiliki interval letusan yang berdekatan. Kesamaan waktu letusan ini merupakan fenomena alamiah yang tidak selalu terkait dengan interaksi lempeng tektonik.
Namun, beberapa busur ini sudah tidak relevan dan belum diperbarui, sehingga perlu dilakukan pemutakhiran data untuk memahami interkoneksi gunung api dengan lebih baik dan meningkatkan akurasi prediksi letusan.(*)
Dua Titik Kebakaran di Sulawesi Utara, Satu Korban Jiwa dan Blok Asrama TNI Ludes |
![]() |
---|
30 Blok WPR Siap Digarap, Pemprov dan BSG Proyeksikan Lonjakan Ekonomi Sulut |
![]() |
---|
14 Warga Sulawesi Dicekal di Bandara Gara-gara Ingin Bekerja di Kamboja, Berikut Nama-namanya |
![]() |
---|
Avanza Terguling di Depan Puskesmas Sulawesi Utara, 8 Orang Dilarikan ke RS |
![]() |
---|
Struktur Baru Pemkot Manado Sulawesi Utara, Ini Daftar Pejabat Tinggi yang Dilantik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.