Berita Sulutenggo

30 Blok WPR Siap Digarap, Pemprov dan BSG Proyeksikan Lonjakan Ekonomi Sulut

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) bersama Bank Sulawesi Gorontalo (BSG) memaparkan proyeksi potensi pertumbuhan ekonomi Sulut

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu
PERTUMBUHAN EKONOMI -- Denny Manggala, Asisten I Setda Pemrov Sulut (Kiri) dan Audy Thuda, Divisi Perencanaan BSG (Kanan) saat memaparan potensi pertambangan Sulut di Kacab BSG Manado, Kamis (9/10/2025). 

TRIBUNGORONTALO.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) bersama Bank Sulawesi Gorontalo (BSG) memaparkan proyeksi potensi pertumbuhan ekonomi Sulut dari sektor pertambangan.

Paparan tersebut disampaikan di hadapan awak media di Kantor Cabang (Kacab) BSG Manado, Kamis (9/10/2025).

Audy Thuda, selaku Divisi Perencanaan BSG, menjelaskan bahwa Pemprov Sulut telah memperoleh izin dari Pemerintah Pusat terkait penetapan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) sebanyak 30 blok wilayah.

“Sulut mendapatkan izin 30 blok WPR pada bulan Agustus kemarin,” ungkap Audy, mengklaim jumlah tersebut termasuk yang terbesar di seluruh Indonesia.

Dengan adanya izin WPR ini, masyarakat akan memiliki kawasan pertambangan yang dapat dikelola secara legal.

"Jadi, ini semacam dasar hukum bagi masyarakat untuk melakukan penambangan rakyat," jelasnya.

Audy memaparkan lebih lanjut mengenai dampak sektor pertambangan terhadap ekonomi Sulut.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru menunjukkan bahwa angka pertumbuhan ekonomi Sulut berada di angka 5,64 persen, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,12 persen.

Dua sektor yang menjadi penyumbang kontribusi terbesar saat ini adalah perdagangan (20,31 persen) dan industri pengolahan (12,76 persen).

Sementara itu, kontribusi sektor pertambangan masih kecil, yakni di angka 1,01 persen, sehingga dinilai perlu didorong.

“Ada anomali, secara data kontribusi pertambangan terhadap ekonomi memang kecil, tapi kredit yang disalurkan [oleh perbankan] cukup besar,” imbuhnya, menyoroti adanya aktivitas pertambangan yang tidak tercatat.

Audy juga membeberkan soal dukungan perbankan, khususnya BSG, terhadap WPR, mulai dari fase eksplorasi hingga penjualan hasil tambang. 

Di tempat yang sama, Denny Manggala, Asisten I Setda Pemprov Sulut, menyatakan bahwa saat ini ekonomi Sulut memang belum bergantung pada sektor pertambangan.

Namun, menurutnya, semua potensi yang dimiliki daerah perlu dimaksimalkan untuk pembangunan.

“Semua potensi yang dimiliki daerah, didayagunakan semaksimal mungkin untuk kemajuan daerah,” ujar Denny.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved