Debat Ketiga Pilkada Pohuwato
Strategi 2 Paslon Bupati Pohuwato Gorontalo dalam Menjaga Kerukunan Umat Beragama
Dua pasangan calon bupati Pohuwato membeberkan strategi dalam menjaga kerukunan umat beragama.
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Pohuwato – Dua pasangan calon bupati Pohuwato membeberkan strategi dalam menjaga kerukunan umat beragama.
Kabupaten Pohuwato dikenal sebagai wilayah heterogen dengan keragaman agama, suku, dan ras.
Moderator debat mengajukan pertanyaan terkait langkah strategis untuk mempertahankan keharmonisan tersebut, jika salah satu pasangan terpilih sebagai bupati dan wakil bupati.
Berikut pandangan dan solusi yang disampaikan oleh kedua pasangan calon:
Yusri M Helingo & Fatmawati Syarief
Menjawab pertanyaan ini, Calon Wakil Bupati Fatmawati Syarief menyoroti Desa Banuroja di Kecamatan Randangan sebagai contoh nyata keberagaman dan toleransi di Pohuwato.
Desa ini dihuni oleh sembilan suku, yaitu Lombok, Gorontalo, Sangihe, Flores, Minahasa, Bali, Jawa, Toraja, dan Batak, serta tiga agama besar: Islam, Kristen, dan Hindu.
“Desa Banuroja menjadi miniatur praktik toleransi multi-etnis dan lintas agama di Indonesia, khususnya di Kabupaten Pohuwato," ungkapnya
"Hal ini mencerminkan bahwa kerukunan antarumat beragama di daerah ini telah terjaga dengan baik selama bertahun-tahun,” tambahnya.
Pasangan ini berkomitmen untuk menjaga kedamaian dan keadilan bagi seluruh masyarakat Pohuwato, dengan terus mengedepankan nilai-nilai kebersamaan yang telah diwariskan.
“Kami akan memastikan kerukunan ini tetap terpelihara agar masyarakat hidup damai, rukun, dan adil,” ujarnya. Baca juga: 2 Paslon Bupati Pohuwato Gorontalo Beda Pandangan soal Pembangunan Tanpa Merusak Lingkungan
Saipul Mbuinga & Iwan Sjafrudidin Adam
Menanggapi pertanyaan yang sama, pasangan nomor urut 2 ini menekankan pentingnya nilai-nilai spiritual dan penghormatan terhadap keberagaman dalam kehidupan masyarakat Pohuwato.
“Di Pohuwato, nilai spiritual tidak terbatas pada agama tertentu. Kami saling kasih-mengasihi, menghormati sesama, dan menjaga alam. Salah satu visi kami yang berbasis agamis adalah meningkatkan dan menumbuhkan nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat,” jelas Iwan.
Iwan juga menyampaikan data keberagaman di Pohuwato, di mana mayoritas penduduk beragama Islam (95 persen), sementara Protestan (3,69 persen), Hindu (0,89 persen), Katolik (0,14 persen), dan Buddha (0,01 persen).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.