Pemilihan Presiden Amerika

Kamala Harris atau Donald Trump? Ini Plus Minus Bagi Dunia Jika Mereka Terpilih Jadi Presiden AS

Kalian lebih menjagokan Kamala Harris atau Donald Trump? Apa saja sih plus serta minusnya bagi dunia jika mereka terpilih menjadi Presiden Amerika?

AFP/PATRICK T. FALLON
Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump mengaku siap berduel dengan calon lawannya dari Partai Demokrat, Kamala Harris. 

Upaya pembunuhan pertama terjadi di lokasi kampanye di Buttler, Pennsylvania, kandang kuat kubu Demokrat.

Baca juga: Pilpres AS Telah Dimulai Kamala Harris Raup Suara Tertinggi Kalahkan Pesaingnya Donald Trump

Kepalanya nyaris ditembus peluru yang ditembakkan penyerang, yang kemudian ditewaskan aparat keamanan.

Kamala Harris dan Donald Trump benar-benar menggoreng politik domestik Amerika guna merebut perhatian pemilih, lewat retorika-retorikanya yang membakar.

Banyak tokoh publik dan selebriti berada Hollywood di kubu Kamala Harris.

Umumnya mereka ini yang cenderung liberalis, penyanjung kebebasan dan pro-kesetaraan gender termasuk proaborsi, LGBT dan pernikahan sejenis.

Kamala Harris juga memperoleh simpati kelompok Afro, Hispanik, dan mereka yang menghendaki kebijakan lunak soal imigran.

Trump Didukung Elon Musk 

Sementara Donald Trump memiliki pendukung kuat di kalangan konservatif, ultra kanan, selebriti dan tokoh publik, kaum agamis Kristen dan Islam, serta didukung inovator hebat Elon Musk.

Siapa di antara dua kandidat ini yang lebih kuat? Sampai pekan terakhir hasil sejumlah polling lembaga di Amerika memperlihatkan Kamala Harris unggul tipis atas Donald Trump.

Baca juga: Apa yang Akan Terjadi Jika Hasil Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024 Seri?

Kemenangan kemungkinan akan ditentukan swing atau undecided voters atau pemilih yang belum memutuskan memilih siapa, yang jumlahnya sekira lima persen.

Siapa pemenang Pilpres Amerika 2024, sudah pasti akan mewarnai hitam putih sejarah dunia. Dampaknya akan sangat menentukan dinamika geopolitik global.

Nah, bagaimana situasi dunia, terutama sejumlah konflik politik dan militer yang saat ini terjadi jika Kamala Harris menang? Bagaimana pula jika Trump yang merebut Gedung Putih?

Kita akan mulai mengulas topik ini dengan realitas siapapun Presidennya, mau dari Republik atau Demokrat, Amerika relatif menjalankan kebijakan luar negeri yang sama.

Dari waktu ke waktu, sejarah memperlihatkan para pemimpin Amerika selalu berusaha mempertahankan superioritas dan hegemoninya di dunia.

Perilaku politik Amerika tetap sama dalam kebijakan luar negerinya, menjalankan apa yang disebut “rule base order”, yang bisa memaksa siapa saja yang tidak sejalan dengan kebijakan Amerika.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved