Pemilihan Presiden Amerika
Kamala Harris atau Donald Trump? Ini Plus Minus Bagi Dunia Jika Mereka Terpilih Jadi Presiden AS
Kalian lebih menjagokan Kamala Harris atau Donald Trump? Apa saja sih plus serta minusnya bagi dunia jika mereka terpilih menjadi Presiden Amerika?
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Menurut kalian siapa yang akan memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024 ini, Kamala Harris atau Donald Trump?
Lalu apa saja sih plus serta minusnya bagi dunia jika mereka terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat 2024?
Saat ini, pemilihan Presiden AS telah selesai digelar dan sementara pada perhitungan suara.
Pemilihan Presiden AS terakhir ditutup pada Selasa (5/11/2024) malam waktu setempat.
Sehingga mulai pagi hari Rabu, (6/11/2024) proses perhitungan masih sementara berlangsung hingga beberapa jam kedepan.
Dalam pemilihan kali ini diikuti Kamala Harris dari partai Demokrat sebagai penerus Presiden Amerika Sebelumnya, Joe Biden.
Sedangkan partai Republik memilih Donald Trump untuk kembali merebut kursi Gedung Putih.
Pada 2019 Trump tersingkir, dikalahkan Joe Biden, lewat drama politik menegangkan.
Baca juga: Kamala Harris Sementara Raup Suara Tertinggi Pada Pilpres AS 2024, Apakah Ini Tanda Kemenangan?
Pertarungan Kamala Harris - Donald Trump melewati babak-babak ekstrem, penuh caci maki, tuduh sana-sini, silih serang terbuka yang bahkan tidak pernah terjadi dalam politik Indonesia.
Retorika Kamala Harris didukung Hillary Clinton, menyebut Donald Trump seorang fasis, otoriter, dan diktator yang sangat membahayakan Amerika.
Donald Trump membalas dengan mengatakan Kamala Harris bodoh, tidak mengerti dan tidak bisa apa-apa, hanya membebek Joe Biden.
Terbaru, Joe Biden menyebut para pendukung Donald Trump adalah sampah dan ia ingin menghajar pantat mereka.
Trump sigap membalas dengan menyetir mobil sampah, dan menyindir truk itu akan membawa Joe Biden dan Kamala Harris.
Sungguh pertarungan sangat sengit, panas, dan memaksa Amerika saat ini terbelah dalam dua kutub sangat ekstrem.
Persaingan sengit ini membuat Donald Trump sepanjang perjalanannya menuju Pilpres Amerika, sudah dua kali terancam pembunuhan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.