Berita Populer Gorontalo

GORONTALO TERPOPULER: 1.039 Warga Bone Bolango Terdampak Banjir Bandang – Hutan Terancam

Berita populer pertama memuat tentang 1.039 warga pesisir Bone Bolango terdampak bencana banjir bandang.

Penulis: Redaksi | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com
Simak berita populer Gorontalo yang telah tayang pada Selasa, 22 Oktober 2024. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Berita terpopuler Gorontalo merangkum peristiwa, human interest story, hingga politik di Provinsi Gorontalo.

Berita populer pertama memuat tentang 1.039 warga pesisir Bone Bolango terdampak bencana banjir bandang.

Selanjutnya, Walhi menyoroti tambang galian C di Desa Huangobotu.

Ada pula ribuan hektare hutan disinyalir terancam jadi korban proyek transisi energi berbasis biomassa.

Yuk, simak berita Gorontalo terpopuler berikut ini.

1.039 Jiwa jadi Korban Banjir Bandang di Pesisir Bone Bolango Gorontalo, Total 157 Rumah Terendam

Sejumlah personel BPBD Provinsi Gorontalo tengah membantu warga terdampak banjir di Kabupaten Bone Bolango
Sejumlah personel BPBD Provinsi Gorontalo tengah membantu warga terdampak banjir di Kabupaten Bone Bolango (TribunGorontalo.com/Herjianto)

Banjir bandang melanda Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin malam (21/10/2024).

Akibatnya, sejumlah wilayah terendam air dan akses jalan di beberapa desa terputus, mengakibatkan 157 rumah terendam dan 1.039 jiwa terdampak, memaksa sebagian warga untuk mengungsi.

Laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Bone Bolango pada Selasa (22/10/2024) menyebutkan bahwa banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Hal ini menyebabkan debit air naik, yang diperparah dengan luapan saluran air dan sedimentasi, serta material lumpur yang terbawa arus banjir.

Kepala BPBD Bone Bolango, Achril Y Babyonggo, menyampaikan bahwa air mulai meluap pada pukul 20.00 WITA, Senin malam, dan langsung menggenangi permukiman warga dengan arus yang sangat deras.

BACA SELENGKAPNYA

Walhi Soroti Tambang Galian C Usai Banjir Bandang di Huangobotu Gorontalo

Galian C di pegunungan Huangobotu, Bone Bolango, Gorontalo. Tambang pasir inilah yang diduga memperparah banjir bandang di wilayah pesisir Bone Bolango tersebut.
Galian C di pegunungan Huangobotu, Bone Bolango, Gorontalo. Tambang pasir inilah yang diduga memperparah banjir bandang di wilayah pesisir Bone Bolango tersebut. (TribunGorontalo.com)

Simpul Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Gorontalo menyoroti aktivitas pertambangan galian C di Desa Huangobotu, Bone Bolango. 

Walhi menduga, tambang inilah pemicu banjir bandang di Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango.

Banjir tersebut telah merendam puluhan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.

WALHI Gorontalo mendesak pemerintah segera mengambil tindakan tegas dengan melakukan audit lingkungan terhadap perusahaan tambang yang beroperasi di kawasan tersebut.

Baca juga: 5 Fakta Terbaru Kecelakaan Pesawat SAM Air di Pohuwato Gorontalo, Black Box Jadi Kunci

Menurut Defri Sofyan, Dinamisator Simpul WALHI Gorontalo, aktivitas tambang batuan yang berada di atas pemukiman warga ini diduga kuat menjadi pemicu banjir.

"Kami dari Simpul WALHI Gorontalo mendorong pemerintah agar segera melakukan audit lingkungan hidup kepada perusahaan-perusahaan tambang batuan yang beraktivitas di atas pemukiman Desa Huangobotu dan sekitarnya," ujar Defri kepada TribunGorontalo.com, Selasa (22/10/2024).

BACA SELENGKAPNYA

Transisi Energi Berbasis Biomassa Disebut Ancaman Serius bagi 282.100 Hektare Hutan Gorontalo

Aksi #SaveGorontalo di Menara Limboto Gorontalo, Senin (21/10/2024).
Aksi #SaveGorontalo di Menara Limboto Gorontalo, Senin (21/10/2024). (DOCSaveGorontalo)

Rencana proyek transisi energi berbasis biomassa berpotensi menggunduli 282.100 hektare hutan Gorontalo.

Baca juga: Suami Ungkap Keganjilan Jadwal Pesawat SAM Air di Gorontalo, Harusnya Sri Meyke Male Batal Berangkat

Proyek ini, yang diklaim sebagai solusi energi terbarukan, justru dianggap sebagai ancaman serius bagi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Koalisi #SaveGorontalo, yang terdiri dari berbagai organisasi masyarakat sipil, menilai proyek ini sebagai bentuk greenwashing.

Sebab, proyek ini dilakukan oleh korporasi dan pemerintah tanpa mempertimbangkan dampak ekologis dan sosial yang menyertainya.

Dalam aksi yang digelar untuk memperingati Hari Internasional Big Bad Biomass pada 21 Oktober 2024, Koalisi #SaveGorontalo menegaskan penolakannya terhadap proyek biomassa.

 

BACA SELENGKAPNYA

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved