Tips Kesehatan
Generasi Z Mulai Ubanan di Usia Muda, Ini Penyebabnya dan Cara Mengatasinya
Kekhawatiran tentang uban ini tidak hanya dialami oleh Gen Z, tetapi juga oleh milenial. Orang-orang berusia 20-an hingga awal 30-an semakin cemas den
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Pengaruh Stres pada Uban
Stres kronis diketahui memicu pelepasan norepinefrin, yang menyebabkan sel batang melanosit bekerja terlalu aktif dan mengurangi cadangan sel penghasil pigmen. Hasilnya, produksi melanin menurun, yang menyebabkan munculnya uban.
Namun, Dr. Santhanam menekankan bahwa setelah rambut berubah menjadi abu-abu, itu tidak dapat kembali ke warna aslinya hanya dengan mengurangi stres.
"Mengelola stres dapat mencegah uban lebih lanjut dan membantu menjaga kesehatan rambut secara keseluruhan," ujarnya.
Teknik manajemen stres seperti meditasi, olahraga teratur, dan tidur yang cukup dapat membantu mengurangi dampak stres terhadap pigmen rambut.
Para ahli juga menyoroti bahwa merokok dan vaping berkaitan erat dengan munculnya uban dini. Kedua aktivitas ini menyebabkan stres oksidatif dan mengurangi aliran darah ke folikel rambut, yang merusak melanosit dan menghambat produksi melanin.
Dr. Mahajan menjelaskan bahwa kekurangan vitamin dan mineral, terutama zat besi, tembaga, dan Vitamin B12, berperan besar dalam munculnya uban.
Zat besi penting untuk sintesis DNA pada folikel rambut, sementara tembaga penting untuk produksi melanin. Kekurangan Vitamin B12 dapat menyebabkan anemia pernisiosa, yang berdampak pada sintesis melanin.
Ketidakseimbangan tiroid, seperti hipotiroidisme dan hipertiroidisme, juga dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut dan pigmentasi.
Apakah Uban Bisa Dihilangkan?
Dr. Goel menjelaskan bahwa uban dini terkadang bisa diatasi jika disebabkan oleh faktor yang dapat diperbaiki, seperti kekurangan nutrisi, ketidakseimbangan tiroid, atau stres oksidatif.
Namun, Dr. Santhanam menambahkan bahwa uban yang sudah muncul sulit untuk sepenuhnya dihilangkan, meskipun penyebab dasarnya bisa diatasi untuk memperlambat prosesnya.
Ada berbagai perawatan topikal dan suplemen oral yang bisa membantu. Pengobatan tradisional seperti buah Amla (gooseberry India), daun kari, dan henna juga layak dicoba.
Namun, penting untuk mengombinasikan pengobatan ini dengan perubahan gaya hidup, seperti mengelola stres, pola makan seimbang, dan menghindari merokok serta polusi lingkungan.(*)
6 Cara Ampuh Menjaga Gula Darah Tetap Stabil bagi Penderita Diabetes Tipe 2 |
![]() |
---|
Belajar dari Kasus di Bongomeme Gorontalo, Ketahui Apa Saja Pengobatan yang Tidak Ditanggung BPJS |
![]() |
---|
Mulai Hidup Sehat, Gantilah Santan dengan 5 Jenis Susu Ini |
![]() |
---|
Ciri-ciri Daging Kurban Tidak Layak Dikonsumsi, Jangan Abai jika Tak Mau Keracunan |
![]() |
---|
Sering Dianggap Sepele, Ini 4 Dampak Negatif Main HP di Toilet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.