Berita Internasional

Populasi China Semakin Turun, Program Adopsi Anak ke Luar Negeri Dihentikan

Sejak awal 1990-an, China telah mengirim puluhan ribu anak untuk diadopsi oleh keluarga di luar negeri. Datanya, setengah jumlah itu diadopsi ke Ameri

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Greg Baker/AP/File
Pasangan Spanyol mengajak anak-anak mereka yang baru diadopsi dari Tiongkok berjalan-jalan di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada 7 Maret 2007. 

Pada tahun 2021 dan 2022, tidak ada anak dari China yang diadopsi ke Amerika Serikat, dan pada tahun 2023, hanya 16 anak yang diadopsi, menurut Departemen Luar Negeri AS.

Sebelumnya, pemerintah China telah mengakhiri kebijakan satu anak yang kontroversial setelah menyadari dampaknya terhadap penuaan populasi dan penurunan tenaga kerja yang dapat mengancam stabilitas ekonomi dan sosial negara tersebut.

Untuk menahan penurunan angka kelahiran, pada tahun 2015, pemerintah mengizinkan pasangan menikah memiliki dua anak. Namun, setelah kenaikan kecil pada tahun 2016, angka kelahiran nasional terus menurun.

Pada tahun 2021, kebijakan kelahiran kembali dilonggarkan, memungkinkan pasangan memiliki hingga tiga anak, serta memperkuat upaya untuk mendorong keluarga besar, termasuk memperpanjang cuti melahirkan dan menawarkan potongan pajak serta insentif lainnya.

Meski demikian, upaya-upaya tersebut belum menunjukkan hasil yang signifikan, di tengah perubahan norma gender, tingginya biaya hidup dan pendidikan, serta ketidakpastian ekonomi yang membayangi.

Dengan penghentian program adopsi internasional ini, pemerintah China kini semakin fokus untuk menstabilkan pertumbuhan populasi dan menjaga keseimbangan demografi di tengah tantangan ekonomi yang terus berkembang.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved