Berita Internasional
Populasi China Semakin Turun, Program Adopsi Anak ke Luar Negeri Dihentikan
Sejak awal 1990-an, China telah mengirim puluhan ribu anak untuk diadopsi oleh keluarga di luar negeri. Datanya, setengah jumlah itu diadopsi ke Ameri
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM -- China secara resmi menghentikan program adopsi anak ke luar negeri, yang berdampak pada ratusan keluarga Amerika dan negara lain yang sedang menunggu proses adopsi.
Sejak awal 1990-an, China telah mengirim puluhan ribu anak untuk diadopsi oleh keluarga di luar negeri. Datanya, setengah jumlah itu diadopsi ke Amerika Serikat.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan penurunan angka kelahiran, jumlah adopsi internasional anak-anak China mulai menurun.
Pandemi Covid-19 semakin memperlambat proses ini, dan sejak saat itu, adopsi internasional sebagian besar dihentikan.
Kini, pemerintah China secara resmi menghentikan program adopsi tersebut. Keputusan ini diklaim sejalan dengan tren global, tetapi juga menjadi langkah pemerintah untuk menghadapi penurunan tajam angka kelahiran dan menghindari krisis demografis yang semakin dekat.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (7/9/2024), Kementerian Luar Negeri China mengumumkan bahwa tidak ada lagi anak-anak dari China yang akan diadopsi ke luar negeri, kecuali dalam kasus pengecualian, seperti orang asing yang mengadopsi anak atau anak tiri dari kerabat darah di China.
"Ini sesuai dengan semangat konvensi internasional yang relevan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Mao Ning, dalam konferensi pers reguler.
"Kami berterima kasih atas niat baik dan cinta dari pemerintah serta keluarga adopsi di berbagai negara yang ingin mengadopsi anak-anak China."
Penghentian program ini menimbulkan ketidakpastian bagi ratusan keluarga Amerika yang saat ini sedang dalam proses adopsi anak-anak dari China.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beijing tengah mencari klarifikasi tertulis dari Kementerian Urusan Sipil China terkait arahan baru tersebut, menurut pernyataan Departemen Luar Negeri AS, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press.
Dalam percakapan telepon dengan diplomat AS di China, pemerintah Beijing menyatakan bahwa mereka tidak akan melanjutkan proses adopsi pada tahap apapun kecuali yang termasuk dalam klausul pengecualian.
"Kami memahami ada ratusan keluarga yang masih menunggu penyelesaian adopsi mereka, dan kami bersimpati dengan situasi mereka," ujar Departemen Luar Negeri AS.
Sejak China membuka pintu untuk adopsi internasional pada tahun 1992, lebih dari 160.000 anak dari China telah diadopsi oleh keluarga di seluruh dunia. Sekitar setengah dari jumlah tersebut diadopsi oleh keluarga di Amerika Serikat.
Antara tahun 1999 dan 2023, orang tua asal Amerika telah mengadopsi 82.674 anak dari China, mencakup 29 persen dari seluruh adopsi internasional yang dilakukan oleh warga AS, berdasarkan data dari Departemen Luar Negeri AS.
China menghentikan sementara adopsi internasional pada tahun 2020 karena pandemi, dengan alasan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan anak-anak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.