Update Kabar Dunia

Perempuan Amerika Tewas Ditembak dalam Aksi Protes di Tepi Barat

Pejabat Palestina menuduh tentara Israel telah menembak Aysenur Ezgi Eygi, 26 tahun, dalam demonstrasi rutin di Beita, sebuah kota di selatan Nablus.

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Getty
Seorang warga Amerika dilarikan ke RS gara-gara ditembak tentara Israel. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Seorang perempuan berkewarganegaraan Amerika tewas pada hari Jumat (7/9/2024), setelah ditembak saat mengikuti aksi protes menentang perluasan pemukiman Israel di Tepi Barat.

Pejabat Palestina menuduh tentara Israel telah menembak Aysenur Ezgi Eygi, 26 tahun, dalam demonstrasi rutin di Beita, sebuah kota di selatan Nablus.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel, Jack Lew, mengonfirmasi bahwa pihak berwenang menyadari kematian Eygi.

Pemerintah AS saat ini tengah "segera mengumpulkan lebih banyak informasi" terkait insiden yang menyebabkan kematiannya, tulis Lew melalui media sosial.

"Kami menempatkan keselamatan dan keamanan warga negara Amerika sebagai prioritas utama," tulis Lew di platform X (sebelumnya Twitter). "Kami akan memberikan informasi lebih lanjut seiring kami mengetahui lebih banyak."

Pejabat Israel mengatakan bahwa pasukan mereka berada di dekat Beita saat penembakan terjadi. Mereka menembak seseorang yang disebut sebagai "provokator utama" yang melemparkan batu ke arah pasukan mereka.

Pihak militer Israel menyatakan bahwa mereka tengah menyelidiki laporan bahwa seorang warga negara asing tewas akibat tembakan di wilayah tersebut.

"Detail kejadian dan kondisi di mana korban terkena tembakan masih dalam peninjauan," kata militer Israel dalam pernyataan resminya.

Aysenur Eygi, yang memiliki kewarganegaraan ganda AS dan Turki, dilarikan ke Rumah Sakit Rafidia di Nablus dan langsung ditempatkan di unit perawatan intensif.

"Meskipun tim medis berusaha keras untuk menyelamatkannya, ia meninggal dunia karena luka parah yang dialaminya," tulis WAFA, kantor berita resmi Palestina.

Menurut laporan The Jerusalem Post, Eygi adalah bagian dari kampanye Faz’a yang mendukung petani Palestina dalam bentrokan dengan militer atau pemukim Israel.

Ia juga anggota dari Gerakan Solidaritas Internasional yang dipimpin oleh Palestina.

Media Palestina melaporkan bahwa konfrontasi tersebut semakin memanas setelah pasukan Israel menembakkan peluru tajam, granat kejut, dan gas air mata ke arah demonstran.

Seorang aktivis Palestina berusia 18 tahun terkena pecahan peluru di bagian paha dalam insiden yang sama, menurut laporan WAFA.

Kementerian Luar Negeri Palestina pada hari Jumat mengutuk penembakan tersebut, menyebutnya sebagai bagian dari rangkaian kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina dan pendukung mereka.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved