Demo Tolak RUU Pilkada

Satu Massa Aksi Diamankan Polisi Saat Demonstrasi di DPRD Provinsi Gorontalo

Ketegangan dimulai ketika massa aksi, yang berjumlah ratusan, berusaha mendobrak barikade kawat duri yang dipasang di pintu masuk DPRD.

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Herjianto Tangahu, TribunGorontalo.com
Mahasiswa yang diduga diamankan polisi saat demo di DPRD Provinsi Gorontalo mulai memanas, Jumat (23/8/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Suasana di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo memanas pada Jumat (23/8/2024) ketika satu orang dari massa aksi diamankan oleh aparat kepolisian.

Insiden ini terjadi saat massa aksi mulai memaksa masuk ke dalam area gedung, menyebabkan ketegangan meningkat.

Ketegangan dimulai ketika massa aksi, yang berjumlah ratusan, berusaha mendobrak barikade kawat duri yang dipasang di pintu masuk DPRD.

Tidak hanya itu, pagar gedung juga digebrak oleh demonstran yang semakin bersemangat untuk memasuki gedung wakil rakyat tersebut.

Baca juga: Akses ke Kantor Gubernur Gorontalo Lumpuh Total Akibat Demonstrasi Ribuan Mahasiswa

Melihat situasi yang semakin tidak terkendali, aparat kepolisian segera menambah personel di bagian pintu masuk untuk memperkuat barisan pertahanan.

 Namun, di tengah dorong-dorongan yang semakin intens, satu orang dari massa aksi berhasil diamankan oleh polisi.

Momen dramatis ini terekam dalam siaran langsung yang ditayangkan oleh TribunGorontalo.com di platform Facebook.

Video tersebut memperlihatkan detik-detik ketika situasi mulai memanas, hingga akhirnya salah satu demonstran diamankan oleh aparat keamanan.

Namun, Kapolresta Gorontalo Kota, AKBP Ade Permana, memberikan klarifikasi yang mengejutkan.

Baca juga: Mahasiswa Berhasil Terobos Kantor DPRD Gorontalo Meski Pintu Pagar Ditutup, Kawat Duri tak Mempan

Melalui pengeras suara, ia menyatakan bahwa orang tersebut bukanlah ditangkap atau diamankan.

"Tadi dia tersangkut di kawat berduri," ujar AKBP Ade Permana, menjelaskan situasi yang terjadi.

Pernyataan ini bukannya meredakan situasi, malah memicu reaksi keras dari massa aksi yang masih berada di lokasi.

Mereka berteriak meminta agar rekan mereka yang diamankan segera dikembalikan ke barisan.

Meskipun situasi sempat mereda setelah pernyataan Kapolresta, ketegangan tetap terasa di udara.

Massa aksi terus mendesak agar aparat melepaskan rekan mereka dan melanjutkan tuntutan mereka di depan gedung DPRD.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved