Longsor Tambang Emas Suwawa

Bukan Bencana Alam Biasa, 2 Dosen Geologi UNG Gorontalo Ungkap Penyebab Longsor Tambang Suwawa

Dosen Geologi, Mohammad Kasim, S.T., M.T, mengungkap penyebab longsor di Tambang Emas Suwawa.

Kolase TribunGorontalo.com
Noviar Akase (kiri) dan Mohammad Kasim mengemukakan pendapat mengenai kejadian longsor di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten BoneBolango, Provinsi Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Dosen Geologi, Mohammad Kasim, S.T., M.T, mengungkap penyebab longsor di Tambang Emas Suwawa.

Dosen Universitas Negeri Gorontalo (UNG) itu mengatakan sejatinya longsor terjadi secara alamiah.

Kata Kasim, letak tambang di kaki gunung membuat longsor bisa terjadi kapan saja.

Namun Kasim menduga longsor di Desa Tulabolo Kecamatan Suwawa Timur itu bukan sekadar bencana alam biasa.

Aktivitas manusia disebut sebagai faktor pemicunya.

Pembuangan tambang seperti pasir terus menumpuk.

"Mereka menggali, kemudian hasil buangan itu yang membentuk morfologi baru," lanjutnya.

Tak hanya itu, hujan berintensitas tinggi dalam rentan waktu lama membuat tanah di permukaan miring mudah terjadi longsor.

Hanya saja, Kasim menegaskan penyebab utama longsor itu perlu kajian mendalam.

Apakah longsor disebabkan fenomena alam atau tanah yang ditimbun selama puluhan tahun?

"Ini bisa memperparah karena materialnya lebih banyak dari timbunan itu," jelasnya.

Oleh karenanya, Kasim mengimbau masyarakat sekitar wilayah pertambangan menghindari lokasi longsor.

"Takutnya ada longsor susulan," ucapnya.

Proses evakuasi korban longsor tambang emas di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Proses evakuasi korban longsor tambang emas di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. (TribunGorontalo.com/Husnul)

Baca juga: Sejarah Singkat Munculnya Tambang Emas di Suwawa Gorontalo

Pemerintah juga diminta untuk mengecek secara berkala lokasi sungai dekat pertambangan.

Sebab, partikel tanah dari hasil longsor bisa saja menutupi sungai.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved