Longsor Tambang Emas Suwawa

Bukan Bencana Alam Biasa, 2 Dosen Geologi UNG Gorontalo Ungkap Penyebab Longsor Tambang Suwawa

Dosen Geologi, Mohammad Kasim, S.T., M.T, mengungkap penyebab longsor di Tambang Emas Suwawa.

Kolase TribunGorontalo.com
Noviar Akase (kiri) dan Mohammad Kasim mengemukakan pendapat mengenai kejadian longsor di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten BoneBolango, Provinsi Gorontalo. 

"Kalau tanah sudah menutupi sungai, bakalan banjir bandang itu di wilayah sekitar," tandasnya.

Sementara itu, menurut Noviar Akase, S.T., M.Sc, dosen geologi UNG, berpendapat bahwa longsor dapat disebabkan curah hujan.

Selain itu, wilayah lereng pegunungan menjadi lokasi tambang juga meningkatkan potensi longsor.

"Tanah akan bergerak ke bawah jika sudah tidak ada yang dapat menopang," ujarnya.

Batu gunung awalnya keras jika terkena air secara terus menerus akan mudah lapuk dan jatuh ke dataran rendah.

Kronologi Longsor Tambang Emas

Sebanyak 27 orang tewas dalam longsor di tambang ilegal Suwawa, Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Basarnas telah menghentikan proses pencarian para korban pada Jumat (13/07/2024). Hal tersebut mengacu pada standar operasional prosedur (SOP) Basarnas. 

"Sudah dihentikan Kemarin (Jumat), walaupun dihentikan operasi SAR ini, kami akan terus melakukan pemantauan," ujar Kepala Kantor SAR Gorontalo, Heriyanto, Minggu (14/7/2024).

Proses pemantauan, lebih lanjut akan dikoordinir langsung Pemerintah Kabupaten Bone Bolango. 

Heriyanto menyebut, masa operasi SAR sesuai SOP adalah tujuh hari, namun apabila ada tanggap darurat dari Pemkab setempat, maka operasi akan dilanjutkan.

Hingga hari terakhir, rekapitulasi upade data jumlah korban longsor adalah sebanyak 325 orang. 

Jumlah tersebut terdiri dari 27 orang meninggal dunia, 284 korban selamat dan 14 orang masih dalam proses pencarian. 

Adapun dari total korban meninggal dunia, satu di antaranya masih berstatus Mr X. 

Kaur Penum Subbid Penmas Bid Humas Polda Gorontalo Kompol Heny M Rahayu menyebut, satu jenazah laki-laki yang belum teridentifikasi (Mr. X), masih terus dilakukan upaya identifikasi tim DVI dan Inafis. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved