Longsor Tambang Emas Suwawa

Cerita Rusmiati Mokodompit, Pemilik Rumah Jadi Posko Pencarian Korban Longsor Tambang Gorontalo

Rusmiati Mokodompit (57) biasa dikenal Ibu Ati bercerita tidak menyangka rumahnya dijadikan posko pencarian korban bencana tambang di Kecamatan Suwawa

|
Penulis: Fernandes Siallagan | Editor: Ponge Aldi
TRIBUNGORONTALO/FERNANDESSIALLAGAN
Rusmiati Mokodompit (57) dikenal Ati, pemilik rumah Posko Induk Basarnas pencarian korban longsor tambang Bone Bolango, Gorontgalo Rabu (10/7/2024) 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Rusmiati Mokodompit (57) biasa dikenal Ibu Ati bercerita tidak menyangka rumahnya dijadikan posko pencarian korban bencana tambang di Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo

Ati mengungkapkan rumahnya telah dijadikan posko sejak hari pertama pencarian, Minggu (7/7/2024).

Hingga saat ini hari keempat, rumahnya masih menjadi Posko Induk, lokasi pendataan korban bercana dan kepentingan lainnya.

Ia mengatakan sangat senang atas bantuan yang dapat diberikannya.

Ati merasa korban atas bencana tersebut seperti keluarganya. Suami Ati bekerja sebagai panambang.

Akan tetapi telah pensiun beberapa tahun belakangan.

Peristiwa tersebut mengingatkanya atas kejadian 30 tahun lalu di area titik bor (tibor).

Tepat 7 Juli 1994, kejadian banjir bandang terjadi akan tetapi korban tidak sebanyak saat ini.

"Sekarang korbannya sudah ratusan, dulu tidak sampai segini. Saya ingat betul dan saya merasa dejavu," kata ati kepada TribunGorontalo.com, Rabu (10/7/2024).

Ia membuka pintu rumahnya bagi siapapun yang ingin singgah, baik petugas gabungan maupun masyarakat biasa.

Hal tersebut dilakukannya demi mempermudah keluarga maupun petugas dalam melakukan pencarian.

"Saya sudah bilang, kunci saya letakin di pintu. Siapa saja kalau mau menginap datang. Tapi sederhana dengan karpet yang ada," tambahnya.

Lebih lanjut ia mengatakan dirinya tidur di ruang tengah menuju dapur.

Ati memang tidak tidur di kamar sebab ia berikan bagi anggota Basarnas dari pusat.

Sementara ruang lainnya di isi para petugas lain untuk sekadar beristirahat di siang maupun malam hari.

Ati tidak mengharapkan imbalan apapun dalam pengorbanannya, yang ia harapkan hanya keselamatan bagi korban pencarian atau secepatnya ditemukan.

"Saya biasa isi pulsa listrik 50 ribu, tapi suami bilang isi 200 ribu saja. Jadi saya sudah isi," ucapnya.

"Ternyata saat saya cek ulang, PLN sudah disambungkan langsung tanpa melalui meteran," tandasnya.

Saat ini rumahnya dipenuhi oleh petugas dan anggota beberapa instansi.

Termasuk Merlin Uloli, Bupati Bone Bolango untuk beristirahat dan memantau pencarian korban dari posko. 

Diketahui, peristiwa longsor yang terjadi di tambang emas Suwawa, Kabupaten Bone Bolango. Provinsi Gorontalo, pada Minggu (7/7/2024) dini hari 

Hingga Rabu (10/7/2024) pukul 13.00 Wita, jumlah korban akibat longsor di lokasi tambang mencapai 144  orang.

Sebanyak 23 korban di antaranya meninggal, 90 orang selamat dan 31 lainnya masih dicari.

Sebagian korban telah dievaluasi menggunakan helikopter. Beberapa alat berat telah tiba di lokasi longsor untuk mencari pencarian korban. 

Jarak lokasi longsor tambang emas Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo mencapai 49,7 Kilometer dari pusat Kota Gorontalo.

Jarak 49,7 kilometer itu dibagi dari dua lokasi. Jarak dari pusat Kota Gorontalo ke Posko SAR dan Jarak dari Posko SAR menuju titik lokasi longsor.

Untuk jarak dari pusat Kota Gorontalo menuju Posko SAR berjarak 26 kilometer dengan kisaran 55 menit menggunakan roda empat. roda dua berkisar 48 menit.

Dalam perjalanan menuju lokasi posko SAR, pengendara akan melintasi perbukitan yang mengelilingi wilayah Bone Bolango. (*/Fernandes)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved