SMA Wira Bhakti Gorontalo

Respons Polres Bone Bolango soal Kasus Perundungan di SMA Wira Bhakti Gorontalo

Kepolisian Resor (Polres) Bone Bolango turun tangan langsung menangani dugaan perundungan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Terpadu Wira Bhakti Gorontalo

Penulis: Arianto Panambang | Editor: Ponge Aldi
TRIBUNGORONTALO/ARIANTO PANAMBANG
Kasat Binmas Polres Bone Bolango, Iptu Atmal Fauzi. 

Marwan menjelaskan senioritas di SMA Wira Bhakti Gorontalo sudah dihilangkan sejak diterapkan Undang-undang Perlindungan Anak.

"Karena senioritas itu kita ubah menjadi pola asuh," jelasnya.

Marwan juga menambahkan, sebelumnya pihak sekolah sudah melakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) internal terhadap 30 siswa yang diduga kabur dari asrama.

Proses BAP juga didampingi oleh orang tua, sehingga anak terbuka dan tidak tertekan ketika diperiksa.

"Kita menjaga kebenaran yang disampaikan (siswa) dan kita juga menjaga jangan sampai anak yang kita BAP itu tertekan," ujarnya.

Marwan menyebut dari hasil BAP internal yang dilakukan oleh pihak sekolah, tidak ada proses kekerasan didalam sekolah.

"Tidak ada satu orang pun, anak-anak yang telah diperiksa itu ada kekerasan fisik yang dialami. Bahkan katanya di media jatuh di tangga itu tidak ada setelah diperiksa," jelasnya.

"Buktinya 30 siswa yang kabur itu sudah kembali, bahkan jadi 33 orang, karena yang tiga orang itu ada izin sakit," ucap dia.

Marwan berspekulasi bahwa jika perundungan di sekolah, seharusnya siswa 30 orang itu tak kembali.

"Jika ini perundungan, pasti 30 anak-anak yang lari itu tidak pulang. Hasilnya juga tidak ada satu anak pun cedera fisik," tegasnya.

Selain itu, pihak SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo masih terus mendalami nformasi dugaan perundungan di sekolahnya.

"Kita belum ada data lengkap apa yang sebenarnya terjadi pada anak, kemungkinan Senin depan akan rampung," tandas Marwan. 

Diketahui, puluhan siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) Terpadu Wira Bhakti (WB) Gorontalo kabur dari asrama sekolah, Jumat (10/5/2024) pukul 01.00 Wita

Sebanyak 30 siswa itu kabur karena diduga sering dibully atau mendapatkan perundungan dari kakak kelasnya.

Mereka melarikan diri melalui selokan besar dan melewati rawa-rawa yang tebus ke persawahan

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved